Gusi yang sehat biasanya memiliki warna merah mudah yang cerah. Namun seperti kulit, kondisi setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang memiliki warna cokelat muda, cokelat tua, sampai dengan dengan hitam. Tentunya, kondisi tersebut dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari lifestyle sampai dengan kondisi tubuh.
Gusi hitam atau yang cenderung gelap sebenarnya memang lumrah terjadi pada orang-orang Asia, Afrika, sampai dengan Mediterania. Hal tersebut dikarenakan hiperpigmentasi. Nah, hiperpigmentasi pada gusi sendiri bisa terjadi secara normal atau abnormal. Berikut berbagai penyebabnya.
8 Penyebab Gusi Hitam dan Cara Mengatasinya
1. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok memang memberikan sederet dampak buruk untuk tubuh. Salah satu yang paling kentara adalah membuat gigi jadi menguning. Tidak berhenti di situ saja, kandungan nikotin di dalam rokok juga mengaktifkan sel-sel yang memproduksi melanin. Dan hal tersebut membuat gusi bisa menghitam.
Biasanya, bagian yang akan cepat menghitam karena kebiasaan merokok adalah di gusi depan rahang atas. Semakin banyak rokok yang dihabiskan, kemungkinannya akan semakin besar. Sebelum terlambat, ada baiknya untuk menghentikan kebiasaan merokok.
2. Kurang Menjaga Kebersihan Mulut
Hal lainnya yang bisa menyebabkan gusi hitam adalah kurang menjaga kebersihan area mulut. Seperti halnya tidak menggosok gigi dengan rutin, jarang melakukan scalling, dan lain-lain. Hal tersebut akan membuat penumpukan plak dan juga karang gigi semakin banyak.
Penumpukan karang gigi atau plak yang berlebihan bisa menyebabkan warna gusi berubah dari merah muda ke hitam. Terutama jika karang banyak menempel di sekitaran gusi.
Baca juga : Scaling Gigi untuk Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
3. Efek Samping Obat
Gusi hitam juga bisa jadi efek samping obat dalam jangka panjang. Karena memang ada beberapa jenis obat-obatan yang bisa meningkatkan produksi melanin. Tidak hanya gusi saja yang menghitam, bahkan bibir pun juga juga menggelap.
Beberapa contoh obat-obatan yang bisa membuat gusi jadi hitam adalah ketokonazol, klorokuin, kina, siklofosfamid, zidovudine, chlorpromazine, dan lain sebagainya. Bisa ditanyakan lebih lanjut kepada dokter yang memberikan resep obat tersebut.
4. Terjadinya Infeksi Pada Gusi
Bisa juga karena terjadinya infeksi pada gusi yang dikenal sebagai gingivitis ulseratif nekrotikans akut atau yang disebut dengan trench mouth (mulut parit). Gejala infeksi tersebut seperti halnya terasa nyeri parah pada gusi, pendarahan yang sangat mudah, bau mulut, sampai dengan gusi yang tampak sangat merah bahkan menghitam.
Peradangan ini sendiri biasanya terjadi lantaran pertumbuhan bakteri yang pesat, pola makan yang tidak sehat, stress, kurang tidur, sampai dengan kurang menjaga kebersihan area mulut.
5. Terjangkit Penyakit Tertentu
Gusi hitam juga bisa menjadi pertanda jika kamu sedang menderita penyakit tertentu. Misalnya saja ada penyakit addison, ini merupakan sebuah penyakit langka yang mengganggu fungsi tubuh dalam memproduksi hormon.
Selain penyakit addison, juga perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya penyakit melanoma ganas di mulut. Melanoma atau kanker mulut bisa berkembang di berbagai bagian mulut, termasuk juga gusi. Warna gusi nya bisa cokelat tua sampai dengan hitam kebiruan.
6. Terpapar Logam
Hal lainnya yang bisa menyebabkan gusi menghitam adalah terpapar logam terlalu banyak. Karena kontaminasi dari logam ke makanan atau minuman yang dikonsumsi bisa menyebabkan gusi hitam. Beberapa contoh logamnya adalah merkuri, arsenik, silver, timah, sampai dengan bismut.
Dan tentunya, jika terlalu banyak terpapar logam, tidak hanya membuat gusi menghitam saja. Akan banyak penyakit lainnya yang menghampiri. Salah satunya adalah penyakit degeneratif seperti kanker.
7. Gangguan Pembuluh Darah
Ada juga penyebab lainnya yaitu terjadinya gangguan pada pembuluh darah. Seperti halnya tumor hamartoma yang memang biasa terjadi pada anak-anak. Namun saat dewasa, gangguan pada pembuluh darah ini bersifat jinak dan tidak akan memberikan dampak yang buruk. Hanya saja gusi bisa terlihat kebiruan dan menggelap.
8. Efek Samping Kehamilan
Ternyata, kehamilan juga menjadi salah satu penyebab gusi jadi menghitam. Hal tersebut dipicu karena kondisi hormon yang tidak stabil. Berbagai hal bisa terjadi, mulai dari munculnya stretch mark, pregnancy nose, rambut rontok parah, sampai dengan beberapa area tubuh menggelap termasuk gusi.
Beberapa gejala hamil bisa langsung hilang setelah melahirkan dan menyusui. Namun ada beberapa kasus, efek samping kehamilan akan tetap ada setelah melahirkan. Dan hal itu tentu saja akan menjadi masalah tersendiri.
Cara Atasi Gusi Hitam dengan Mudah
Gusi hitam memang membuat kepercayaan diri menurun. Terutama bagi kamu yang harus sering bertemu dengan banyak orang setiap harinya. Namun tenang saja, ada banyak cara aman yang bisa dilakukan untuk meminimalisirnya. Salah satunya adalah dengan konsultasi langsung dengan ahlinya.
Bagi yang bingung kemana untuk mengatasi gusi hitam, jangan ragu untuk datang ke Klinik Damessa Family Dental Care. Ini merupakan klinik gigi yang sudah berpengalaman sejak tahun 2008 dan memiliki tim profesional. Selain Itu, Damessa Family Dental Care juga sudah memiliki 13 cabang di sekitaran Jabodetabek.
Lihat juga: Lokasi Klinik Gigi Damessa
Tim dokternya juga sudah sangat berpengalaman, lulusan dari universitas negeri terbaik, peralatan lengkap dan modern, serta memiliki klinik yang nyaman. Satu lagi kelebihannya, harganya terjangkau dan bisa melayani berbagai perawatan gigi. Termasuk juga dengan pasang behel, scaling, tambah gigi, veneer, bleaching, dan lain sebagainya. Untuk konten menarik lainnya, Anda bisa cek di instagram Damessa Family Dental Care @damessadentalclinic
Lihat juga: Tim dokter Damessa
Ditinjau oleh:
drg. Yosia Christi Vesara Manurung, MBA
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi FKG Universitas Padjajaran yang berpraktek di Damessa Family Dental Care Cabang Kota Wisata, Cibubur. Selain aktif sebagai dokter gigi beliau juga merupakan seorang Manager Marketing Damessa yang merupakan lulusan S2 Master Of Bussiness Administration, Institut Teknologi Bandung.