Gigi kuning seringkali menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang karena dapat mempengaruhi kepercayaan diri saat tersenyum. Warna gigi yang kuning biasanya disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. Untuk mengatasi gigi kuning, menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride sangatlah penting.
Selain itu, melakukan scaling dan polishing di klinik gigi secara rutin dapat membantu menghilangkan noda yang tidak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi biasa. Perawatan pemutihan gigi juga dapat menjadi solusi efektif, tetapi harus dilakukan di bawah pengawasan dokter gigi untuk memastikan keamanannya.
Menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan noda seperti merokok dan konsumsi berlebihan minuman berwarna gelap juga dapat membantu menjaga gigi tetap putih dan sehat. Memahami penyebab utama gigi kuning dan cara mengatasinya adalah langkah penting untuk mendapatkan senyum yang lebih cerah dan sehat.
10 Penyebab Gigi Kuning
1. Kebersihan Mulut yang Buruk
Tidak menyikat gigi secara teratur dapat menyebabkan gigi menjadi kuning karena penumpukan plak dan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi. Plak adalah lapisan tipis yang terbentuk dari bakteri secara terus menerus, dimana apabila tidak dibersihkan dapat mengeras menjadi karang gigi.
Menjaga kebersihan gigi dengan menyikat dua kali sehari sangat penting untuk mencegah perubahan warna dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan. Sikat gigi setidaknya dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride dan gunakan benang gigi setiap hari untuk membersihkan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.
2. Konsumsi Makanan dan Minuman Berpigmen
Makanan dan minuman seperti kopi, teh, anggur merah, dan saus tomat dapat meninggalkan noda pada gigi jika dikonsumsi secara berlebihan. Zat pewarna dalam makanan dan minuman ini dapat menempel pada enamel gigi dan menyebabkan gigi terlihat kuning atau cokelat seiring waktu.
Batasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat meninggalkan noda pada gigi. Sikat gigi atau bilas mulut dengan air setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang berpotensi menodai untuk mengurangi dampaknya. Penggunaan sedotan juga bisa membantu mengurangi kontak minuman berpigmen dengan gigi.
3. Merokok
Merokok merupakan salah satu penyebab utama gigi menjadi kuning. Nikotin dan tar yang terkandung dalam rokok dapat menempel pada enamel gigi (lapisan paling luar gigi) dan seiring waktu menimbulkan noda yang sulit dihilangkan.
Zat-zat kimia dalam rokok menciptakan lapisan tipis di permukaan gigi, yang lama-kelamaan akan berubah warna menjadi kuning atau bahkan coklat gelap. Noda akibat merokok cenderung menempel kuat pada gigi, dan biasanya tidak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi biasa saja. Selain menyebabkan perubahan warna gigi, merokok juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya seperti bau mulut, penyakit gusi, dan meningkatkan risiko kanker mulut.
4. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, enamel gigi atau lapisan terluar gigi juga akan menipis, sehingga lapisan dentin di bawahnya yang memiliki warna asli kuning menjadi lebih terlihat. Penuaan juga dapat menyebabkan akumulasi noda dari makanan, minuman, dan kebiasaan lain selama bertahun-tahun.
Gunakan pasta gigi pemutih yang mengandung bahan abrasif ringan untuk membantu menghilangkan noda permukaan. Pertimbangkan prosedur pemutihan gigi profesional yang dapat membantu mengurangi efek penuaan pada gigi dan mengembalikan kilau alami gigi Anda.
5. Genetika
Beberapa orang mungkin memiliki enamel gigi yang lebih tipis atau lebih kuning secara alami karena faktor genetik. Warna dasar gigi seseorang juga bisa dipengaruhi oleh genetika, membuat beberapa orang lebih rentan terhadap gigi kuning meskipun menjaga kebersihan mulut dengan baik.
Konsultasikan dengan dokter gigi untuk perawatan pemutihan gigi yang tepat dan sesuai dengan kondisi genetik Anda. Perawatan seperti veneer atau bonding juga bisa menjadi solusi untuk mendapatkan senyum yang lebih cerah dan putih.
6. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan gigi menjadi kuning atau mengalami perubahan warna. Salah satu kelompok obat yang dikenal memiliki efek ini adalah antibiotik tetrasiklin. Jika tetrasiklin dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia 8 tahun atau oleh ibu hamil, gigi yang sedang berkembang dapat terpengaruh, sehingga ketika gigi tumbuh, akan cenderung memiliki warna kekuningan atau abu-abu.
Selain tetrasiklin, obat-obatan lain seperti antihistamin, antipsikotik, dan obat tekanan darah tertentu juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Selain itu, penggunaan obat kumur yang mengandung bahan aktif chlorhexidine gluconate dalam jangka waktu yang panjang dan konsentrasi yang tinggi juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi.
7. Kebiasaan Menggertakkan Gigi
Menggertakkan atau menggeretakkan gigi dapat menyebabkan enamel gigi aus, membuat dentin yang lebih kuning terlihat. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan kerusakan gigi lainnya, seperti retakan atau fraktur.
Gunakan pelindung gigi saat tidur untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan melindungi enamel gigi. Pertimbangkan perawatan pemutihan gigi untuk memperbaiki penampilan gigi yang sudah mengalami perubahan warna akibat kebiasaan menggertakkan gigi.
8. Penyakit Tertentu
Beberapa kondisi medis dan perawatan, seperti kemoterapi untuk kanker, dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Penyakit yang mempengaruhi enamel dan dentin gigi juga bisa menyebabkan gigi menjadi lebih kuning atau berubah warna. Konsultasikan dengan dokter gigi mengenai pilihan perawatan pemutihan gigi yang aman untuk kondisi kesehatan Anda. Ada berbagai metode pemutihan gigi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan individu yang memiliki kondisi medis tertentu.
9. Dehidrasi
Kurangnya produksi air liur dapat menyebabkan gigi kuning karena air liur membantu membersihkan partikel makanan dan plak dari gigi. Air liur juga berperan dalam menjaga keseimbangan pH mulut yang dapat mencegah pembentukan plak dan karang gigi.
Minum cukup air setiap hari untuk menjaga produksi air liur yang sehat. Pertimbangkan menggunakan obat kumur yang merangsang produksi air liur atau mengunyah permen karet bebas gula untuk membantu meningkatkan aliran air liur.
10. Kelebihan Fluoride
Terlalu banyak fluoride selama perkembangan gigi dapat menyebabkan fluorosis, yang membuat gigi terlihat bernoda. Fluorosis biasanya terjadi pada anak-anak yang mengonsumsi terlalu banyak fluoride melalui pasta gigi, air minum, atau suplemen fluoride.
Gunakan produk perawatan gigi dengan fluoride dalam jumlah yang sesuai, terutama untuk anak-anak. Konsultasikan dengan dokter gigi jika Anda atau anak Anda mengalami fluorosis untuk menentukan langkah-langkah perawatan yang tepat, termasuk prosedur pemutihan gigi jika diperlukan.
Jika Anda mencari solusi profesional untuk mengatasi gigi kuning, Klinik Gigi Damessa adalah tempat yang tepat. Klinik Gigi Damessa menawarkan berbagai layanan pemutihan gigi yang aman dan efektif, termasuk bleaching gigi dan veneer yang dapat memberikan hasil optimal.
Dengan alat-alat standar Internasional, fasilitas family-friendly, dan berbagai sistem pembayaran, Klinik Gigi Damessa memastikan Anda mendapatkan perawatan gigi dan mulut berkualitas tinggi untuk keluarga. Segera kunjungi Klinik Gigi Damessa terdekat yang tersebar di penjuru Jabodetabek. Untuk konten menarik lainnya, Anda bisa cek di instagram Damessa Family Dental Care @damessa.dentalclinic .
Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.