Rekap Singkat!
- Retainer gigi penting untuk menjaga posisi gigi tetap rapi setelah perawatan ortodontik seperti behel atau aligner.
- Terdapat dua jenis retainer utama, yaitu permanen dan lepasan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
- Perawatan retainer yang tepat sangat penting untuk menjaga kebersihan dan fungsinya dalam jangka panjang.
Setelah menjalani perawatan ortodontik seperti behel atau aligner, perjalanan belum benar-benar selesai. Supaya posisi gigi yang sudah rapi tidak kembali seperti semula, penggunaan retainer gigi menjadi tahap penting dalam proses perawatan. Meski terlihat sepele, fungsi retainer sangat krusial dalam menjaga hasil kerja keras bertahun-tahun.
Namun sayangnya, masih banyak yang belum memahami pentingnya retainer gigi, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara merawatnya. Padahal, kesalahan kecil dalam penggunaan atau perawatan retainer bisa berdampak besar pada hasil akhir gigi Anda.
Apa itu Retainer Gigi?
Retainer gigi adalah alat ortodontik yang digunakan setelah perawatan perataan gigi selesai, seperti setelah melepas behel atau aligner. Fungsinya adalah untuk menahan posisi gigi agar tetap pada tempatnya dan tidak kembali ke posisi semula. Jaringan di sekitar gigi yang masih dalam proses stabilisasi, memerlukan retainer untuk membantu agar struktur gigi tidak bergeser kembali.
Ada dua waktu umum untuk menggunakan retainer gigi, selama beberapa bulan pertama setelah perawatan, atau dalam beberapa kasus, seumur hidup (dengan intensitas pemakaian menurun seiring waktu). Biaya pemasangan retainer cukup bervariasi, tergantung jenis dan bahan yang digunakan. Untuk retainer lepasan, harganya berkisar antara Rp500 ribu – Rp2 juta, sedangkan retainer permanen bisa mencapai Rp1,5 juta – Rp3 juta.
Baca juga: Apa itu Aligner? Ini Perbandingannya dengan Behel Gigi
Jenis-Jenis enis Retainer Gigi
Retainer dibedakan menjadi dua jenis utama berdasarkan cara pemakaiannya, yaitu retainer permanen dan retainer lepasan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan pasien.
1. Retainer Permanen (Fixed Retainer)
Retainer jenis ini dipasang secara permanen di bagian belakang gigi, biasanya di gigi depan bawah. Terbuat dari kawat tipis yang direkatkan menggunakan bahan khusus, retainer ini tidak terlihat saat digunakan dan tidak bisa dilepas oleh pasien.
Keunggulan utama retainer permanen adalah efektivitasnya dalam menjaga posisi gigi secara konsisten karena tidak bisa dilepas. Namun, kekurangannya adalah sulit dibersihkan karena letaknya yang menempel dan rentan terhadap penumpukan plak jika tidak dirawat dengan benar.
2. Retainer Lepasan (Removable Retainer)
Retainer lepasan biasanya terbuat dari akrilik atau bahan plastik transparan seperti jenis Hawley atau Essix. Pasien bisa memasang dan melepasnya sendiri sesuai anjuran dokter, misalnya hanya saat tidur atau beberapa jam sehari.
Kelebihan utama retainer lepasan adalah kemudahan dalam membersihkan dan kenyamanan pengguna. Namun, karena bisa dilepas ada risiko pasien lupa memakainya secara rutin, yang bisa membuat posisi gigi kembali bergeser. Selain itu, retainer ini bisa rusak jika tidak disimpan atau dibersihkan dengan benar.
Pemilihan jenis retainer sebaiknya dilakukan bersama dokter gigi berdasarkan kondisi gigi, tingkat kerapihan, dan gaya hidup pasien. Konsistensi pemakaian dan perawatan menjadi kunci utama keberhasilan retainer dalam menjaga hasil perawatan ortodontik.
Setelah memilih jenis retainer, hal penting lainnya adalah menjaga kebersihannya. Retainer yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan menyebabkan masalah pada gusi maupun bau mulut.
Baca juga: Begini Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar, Jangan Asal!
Cara Membersihkan Retainer Gigi
Merawat retainer dengan benar tidak hanya menjaga kebersihannya, tetapi juga memperpanjang umur pemakaian dan mencegah masalah kesehatan mulut. Berikut ini tiga cara efektif membersihkan retainer:
1. Gunakan Sikat Gigi dan Air Hangat
Untuk retainer lepasan, pembersihan rutin cukup dilakukan menggunakan sikat gigi berbulu halus dan air hangat. Hindari menggunakan pasta gigi biasa karena mengandung bahan abrasif yang dapat merusak permukaan retainer, terutama jenis transparan seperti Essix.
Lakukan penyikatan secara lembut setiap kali sebelum dan sesudah digunakan. Pastikan juga untuk menyikat bagian dalam retainer yang sering bersentuhan dengan gusi dan gigi.
2. Rendam dalam Larutan Pembersih Khusus
Retainer bisa direndam secara berkala dalam larutan pembersih khusus retainer atau tablet antiseptik gigi. Proses ini membantu menghilangkan bakteri dan plak yang sulit dibersihkan hanya dengan menyikat.
Durasi perendaman biasanya sekitar 15–30 menit. Setelah direndam, bilas kembali retainer dengan air bersih sebelum dipakai kembali. Langkah ini sebaiknya dilakukan setidaknya seminggu sekali untuk menjaga kebersihan menyeluruh.
3. Bersihkan Area Sekitar Retainer Permanen dengan Benang Gigi
Untuk retainer permanen, pembersihan harus lebih teliti karena sisa makanan dan plak mudah menumpuk di sela-sela kawat. Gunakan benang gigi khusus seperti super floss atau floss threader untuk membersihkan bagian bawah kawat.
Meskipun sedikit lebih sulit, langkah ini penting agar tidak terjadi karang gigi atau peradangan pada gusi. Pastikan juga untuk rutin memeriksakan kondisi retainer ke dokter gigi untuk memastikan tidak ada bagian yang longgar atau rusak.
Menjaga kebersihan retainer tidak hanya melindungi kesehatan gigi, tetapi juga mencegah timbulnya bau mulut atau iritasi. Disiplin dalam merawat retainer akan membuat hasil perawatan gigi Anda bertahan lebih lama dan tetap nyaman saat digunakan.
Retainer gigi adalah tahap akhir yang sangat penting dalam perawatan ortodontik. Baik itu permanen maupun lepasan, retainer membantu mempertahankan posisi gigi yang sudah rapi dan mencegah pergeseran ulang. Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal, Anda perlu memilih jenis yang sesuai serta merawatnya dengan benar.
Ingin tahu retainer mana yang paling cocok untuk Anda? Kunjungi Klinik Gigi Damessa dan konsultasikan langsung dengan dokter gigi berpengalaman. Jangan lupa juga follow Instagram @damessa.dentalclinic untuk update info dan tips kesehatan gigi terpercaya!
Referensi:
Cleveland Clinic. (2022). Teeth Retainer. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/10899-teeth-retainer.
Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care