
Rekap Singkat!
- Abses gigi adalah infeksi yang terjadi di sekitar gigi atau gusi yang disebabkan oleh gigi berlubang, cedera pada gigi, dan penyakit gusi.
- Gejala umum termasuk nyeri tajam, pembengkakan, demam, dan bau mulut.
- Pengobatan melibatkan drainase nanah, perawatan saluran akar, dan pencabutan gigi jika diperlukan.
Apa itu Abses Gigi?
Abses gigi terjadi saat bakteri masuk ke dalam gigi atau gusi dan menyebabkan infeksi. Tubuh merespons dengan membentuk kantong nanah sebagai bentuk pertahanan. Abses bisa muncul di ujung akar (periapikal) atau di gusi dekat gigi (periodontal).
Infeksi ini dapat berkembang dari gigi berlubang yang dibiarkan, cedera pada gigi, atau penyakit gusi. Meski bisa terjadi pada siapa saja, mereka yang jarang kontrol ke dokter gigi atau tidak menjaga kebersihan mulut berisiko lebih tinggi.
Gejala Abses Gigi
Agar tidak terlambat menangani, penting untuk mengenali gejala yang sering muncul saat abses gigi mulai berkembang. Beberapa di antaranya bisa sangat mengganggu aktivitas harian.
1. Nyeri Gigi yang Hebat dan Terus-Menerus
Rasa sakit yang tajam atau berdenyut menjadi gejala paling umum. Nyeri bisa menyebar ke rahang, telinga, bahkan leher pada sisi yang sama.
2. Bengkak pada Wajah atau Gusi
Pembengkakan di pipi, rahang, atau sekitar gusi menandakan adanya peradangan akibat penumpukan nanah.
3. Demam dan Badan Meriang
Tubuh merespons infeksi dengan menaikkan suhu sebagai mekanisme pertahanan. Demam bisa jadi indikasi infeksi mulai menyebar.
4. Gigi Sensitif dan Sulit Mengunyah
Gigi yang terkena abses biasanya sangat sensitif terhadap tekanan, makanan panas, dingin, atau manis.
5. Bau Mulut atau Rasa Tidak Sedap
Abses dapat pecah secara spontan, mengeluarkan cairan berbau busuk ke dalam mulut. Ini bisa menyebabkan rasa tidak enak di lidah serta bau mulut yang sulit hilang.
6. Kelenjar Getah Bening Membengkak
Area leher atau bawah rahang terasa nyeri dan membesar karena tubuh sedang melawan infeksi.
Penyebab Abses Gigi
Meski tampak sepele, beberapa faktor dapat membuka jalan bagi infeksi gigi berkembang menjadi abses. Berikut adalah penyebab umum yang patut diwaspadai.
Sebelum infeksi parah terbentuk, biasanya ada satu atau dua pemicu yang memungkinkan bakteri masuk dan berkembang. Beberapa penyebab utama antara lain:
1. Gigi Berlubang yang Tidak Dirawat
Lubang pada gigi memberi akses langsung bagi bakteri menuju jaringan pulpa yang kaya pembuluh darah dan saraf. Begitu infeksi terjadi, abses bisa terbentuk dengan cepat.
2. Cedera atau Retakan pada Gigi
Retakan kecil yang tidak terlihat bisa jadi pintu masuk bakteri. Ini sering terjadi akibat kecelakaan, menggigit benda keras, atau kebiasaan buruk seperti menggertakkan gigi.
3. Penyakit Gusi (Periodontitis)
Penyakit gusi atau infeksi pada jaringan penyangga gigi yang tidak diobati bisa menyebar ke akar dan menyebabkan abses.
4. Sistem Imun Melemah
Individu dengan daya tahan tubuh rendah, seperti penderita diabetes atau pasien kemoterapi, lebih rentan mengalami infeksi gigi serius.
Cara Mengobati Abses Gigi
Penanganan abses tidak bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Diperlukan intervensi medis untuk mengatasi infeksi, meringankan gejala, dan mencegah penyebaran.
Abses termasuk kondisi darurat yang harus segera ditangani. Dokter gigi biasanya merekomendasikan beberapa langkah berikut tergantung tingkat keparahannya:
1. Drainase Nanah
Langkah pertama yang umum dilakukan adalah membuka abses dan mengeluarkan nanah untuk meredakan tekanan dan nyeri.
2. Root Canal Treatment (Perawatan Saluran Akar)
Jika infeksi berasal dari dalam gigi, dokter akan membersihkan jaringan terinfeksi, mensterilkan bagian dalam gigi, lalu menambalnya.
3. Pencabutan Gigi
Pada kasus parah di mana gigi sudah tidak bisa dipertahankan, pencabutan gigi jadi solusi terakhir untuk mencegah infeksi menyebar lebih jauh.
4. Antibiotik
Jika infeksi menyebar ke jaringan sekitar atau disertai demam, antibiotik akan diresepkan untuk membantu sistem imun melawan bakteri.
Pencegahan Abses Gigi
Abses bisa dicegah dengan kebiasaan sederhana namun konsisten dalam menjaga kebersihan mulut dan kontrol rutin ke dokter gigi. Beberapa langkah yang disarankan:
- Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
- Gunakan benang gigi dan obat kumur antibakteri
- Hindari makanan dan minuman manis berlebihan
- Jangan abaikan gigi berlubang sekecil apa pun
- Periksa gigi secara berkala setiap 6 bulan
Jangan Tunggu Sampai Terlambat
Abses gigi bukan kondisi yang bisa ditunda penanganannya. Jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada infeksi gigi, segera periksakan diri ke dokter gigi terpercaya.
Untuk penanganan menyeluruh dan profesional, Anda bisa datang ke Damessa Dental Clinic. Tim dokter yang berpengalaman siap membantu Anda mengatasi abses gigi secara tuntas dan nyaman. Tangani lebih awal sebelum infeksi menyebar!
Referensi:
Mayo Clinic. (2022). Tooth abscess. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/symptoms-causes/syc-20350901
Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.