Gigi Geraham

Rekap Singkat!

  • Gigi geraham permanen yang copot tidak bisa tumbuh kembali secara alami.
  • Penyebab umum copotnya gigi geraham adalah karies, penyakit gusi, dan trauma.
  • Solusi medis seperti implan, gigi tiruan, dan bridge dapat menggantikannya.

Gigi geraham memiliki peran penting dalam sistem pencernaan manusia. Fungsi utamanya adalah mengunyah dan menghancurkan makanan agar lebih mudah dicerna oleh lambung. Berkat letaknya yang berada di bagian belakang mulut dan sering digunakan, gigi geraham juga lebih rentan mengalami kerusakan jika tidak dirawat dengan baik.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah gigi geraham bisa tumbuh lagi jika sudah copot? Pertanyaan ini sering muncul terutama saat seseorang mengalami kehilangan gigi geraham di usia dewasa. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang jenis-jenis gigi, kemungkinan tumbuhnya kembali gigi geraham, penyebab gigi copot, hingga solusi medis yang tersedia.

Mengenal Jenis-Jenis Gigi dan Fase Pertumbuhannya

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami jenis-jenis gigi dan bagaimana fase pertumbuhannya berlangsung sejak kecil hingga dewasa. Berikut ini penjelasan dalam beberapa poin utama:

1. Gigi Susu (Gigi Primer)

Gigi susu mulai tumbuh saat anak berusia sekitar 6 bulan dan akan lengkap pada usia 2–3 tahun dengan total 20 gigi. Gigi ini berfungsi sebagai penanda jalur pertumbuhan gigi permanen dan membantu anak mengunyah makanan serta belajar berbicara dengan jelas.

Meskipun sifatnya sementara, gigi susu sangat penting untuk menjaga susunan gigi yang rapi saat gigi permanen mulai tumbuh. Jika gigi susu copot terlalu dini akibat kerusakan atau trauma, pertumbuhan gigi permanen bisa terganggu atau tumbuh miring.

2. Gigi Permanen

Gigi permanen mulai muncul sekitar usia 6 tahun dan terus tumbuh hingga usia 21 tahun. Total gigi permanen pada orang dewasa adalah 32, termasuk empat gigi geraham bungsu (molar ketiga) yang biasanya tumbuh terakhir.

Setelah gigi permanen tumbuh, tidak akan ada penggantinya jika gigi tersebut copot. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi permanen menjadi hal krusial agar tidak mengalami kehilangan gigi di usia muda.

3. Gigi Geraham (Molar)

Gigi geraham terdiri dari geraham pertama, kedua, dan ketiga (gigi bungsu). Gigi ini memiliki permukaan yang lebar dan kasar, dirancang untuk mengunyah dan menghancurkan makanan keras seperti daging atau kacang.

Geraham pertama dan kedua biasanya tumbuh di usia 6–12 tahun, sedangkan geraham bungsu bisa tumbuh di usia 17–25 tahun atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Geraham inilah yang paling sering mengalami kerusakan akibat posisinya yang sulit dijangkau saat menyikat gigi.

Baca juga: Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Begini Penjelasannya

Gigi Geraham Bisa Tumbuh Lagi Meski Sudah Copot?

Secara medis, gigi geraham permanen yang sudah copot tidak bisa tumbuh kembali secara alami. Berbeda dengan gigi susu yang akan digantikan oleh gigi permanen, gigi permanen tidak memiliki pengganti biologis. Jadi, jika geraham copot, tidak akan muncul gigi baru untuk menggantikannya.

Namun, masih ada kasus tertentu yang bisa membuat orang merasa seolah-olah gigi baru tumbuh setelah geraham copot. Salah satunya adalah ketika gigi geraham bungsu belum tumbuh, lalu mulai muncul setelah kehilangan gigi di sekitarnya. Meskipun ini bukan regenerasi, kehadiran gigi baru di posisi yang berbeda bisa menimbulkan persepsi tersebut.

Untuk menggantikan gigi geraham yang hilang, solusi medis seperti implan, gigi tiruan, atau bridge sangat disarankan. Gigi yang copot dan tidak diganti bisa menyebabkan gangguan pada struktur rahang, posisi gigi lain yang bergeser, hingga kesulitan mengunyah makanan.

Penyebab Gigi Geraham Bisa Copot

Setelah mengetahui bahwa gigi permanen tidak dapat tumbuh kembali, penting untuk memahami penyebab utama gigi geraham bisa copot. Berikut adalah beberapa faktor penyebab yang umum terjadi:

1. Karies Gigi (Gigi Berlubang)

Karies gigi terjadi akibat penumpukan plak dan bakteri yang merusak enamel gigi secara perlahan. Jika tidak segera ditangani, lubang pada gigi akan semakin dalam hingga mencapai saraf dan akar gigi.

Pada tahap lanjut, gigi yang rusak parah ini bisa menyebabkan infeksi dan memerlukan pencabutan karena tidak bisa diselamatkan. Gigi geraham yang fungsinya vital pun bisa hilang jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik.

2. Penyakit Gusi (Periodontitis)

Periodontitis adalah infeksi serius pada jaringan gusi dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini biasanya dimulai dari gingivitis atau radang gusi yang tidak diobati dengan baik.

Lama-kelamaan, jaringan penyangga gigi melemah dan membuat gigi menjadi goyah hingga akhirnya copot. Gigi geraham sangat rentan terhadap masalah ini karena posisinya di bagian belakang yang lebih sulit dibersihkan.

3. Trauma atau Cedera

Gigi geraham bisa copot akibat benturan keras, misalnya karena kecelakaan atau cedera saat berolahraga. Tekanan berlebih pada rahang bisa menyebabkan gigi patah atau terlepas dari soketnya.

Jika trauma terjadi pada gigi yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan, kemungkinan untuk mempertahankannya semakin kecil. Oleh karena itu, pemakaian pelindung mulut saat olahraga juga disarankan.

Solusi Setelah Gigi Geraham Copot

Jika kehilangan gigi geraham, jangan khawatir. Dunia kedokteran gigi modern memiliki beberapa solusi efektif yang bisa membantu menggantikan gigi yang hilang. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Implan Gigi

Implan gigi adalah solusi paling permanen untuk menggantikan gigi yang copot. Prosedurnya melibatkan pemasangan sekrup titanium ke dalam tulang rahang, yang kemudian dipasangi mahkota gigi buatan.

Implan menawarkan kestabilan tinggi dan fungsi yang sangat mirip dengan gigi asli. Meski biaya lebih tinggi dibanding metode lain, implan bisa bertahan hingga puluhan tahun dengan perawatan yang baik.

2. Gigi Tiruan Lepasan

Gigi tiruan bisa digunakan untuk mengganti satu atau beberapa gigi yang hilang. Jenis ini bisa dilepas dan dipasang kembali sesuai kebutuhan, membuatnya fleksibel untuk penggunaan sehari-hari.

Meski tidak sekuat implan, gigi tiruan merupakan solusi terjangkau dan efektif bagi banyak orang. Perlu perhatian khusus dalam merawat dan membersihkannya agar tetap nyaman dipakai.

3. Bridge Gigi

Bridge gigi adalah jembatan buatan yang menggantikan satu atau lebih gigi hilang. Prosedur ini melibatkan pemasangan mahkota pada gigi sebelah kiri dan kanan dari gigi yang hilang sebagai penyangga.

Bridge memberikan hasil estetika yang baik dan dapat mengembalikan fungsi mengunyah secara signifikan. Namun, memerlukan pengikisan gigi tetangga agar bisa dipasangi mahkota pendukung.

Gigi geraham permanen yang sudah copot tidak bisa tumbuh kembali. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan gigi sejak dini dan mencari solusi medis yang tepat jika gigi hilang. Implan, bridge, dan gigi tiruan adalah pilihan yang dapat membantu Anda kembali nyaman mengunyah dan tersenyum percaya diri.

Jika mengalami masalah gigi geraham atau ingin konsultasi lebih lanjut, segera kunjungi Klinik Damessa untuk penanganan profesional. Ikuti juga informasi kesehatan gigi terkini melalui Instagram kami di @damessa.dentalclinic.

Referensi:

Medical News Today. (2023). Why is my tooth loose, and how do I treat it?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322028 

Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy

Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.