Rekap Singkat
- Mencabut gigi sendiri, terutama gigi permanen, sangat berisiko dan tidak disarankan.
- Pencabutan gigi permanen hanya dilakukan jika terjadi kondisi medis seperti infeksi parah, impaksi, atau kerusakan gigi yang tidak bisa diperbaiki.
- Jika mengalami nyeri gigi parah, sebaiknya konsumsi obat pereda nyeri, jaga kebersihan mulut, dan segera buat janji dengan dokter gigi.
Ketika Anda mengalami sakit gigi yang parah, namun tidak sempat pergi ke dokter gigi, sedangkan nyeri sudah cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin akan timbul pemikiran mengenai bagaimana cara cabut gigi sendiri di rumah.
Nah, sebenarnya ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi sakit gigi. Akan tetapi, pada beberapa kasus, gigi dianggap sudah tidak dapat diobati lagi sehingga harus dilakukan pencabutan.
Berbeda dengan pencabutan gigi susu pada anak, gigi permanen memiliki proses yang lebih rumit dan disarankan untuk dilakukan oleh dokter gigi. Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus Anda perhatikan.
Kapan Gigi Harus Dicabut?
Manusia memiliki dua tahapan pertumbuhan gigi semasa hidupnya. Tahapan pertama adalah pertumbuhan gigi susu. Di mana, dalam tahapan ini gigi akan lebih mudah untuk dicabut. Sedangkan tahapan pertumbuhan gigi yang kedua disebut dengan istilah permanen. Pada tahapan ini gigi akan menjadi jauh lebih padat dan berakar kuat sehingga sulit untuk dicabut.
Ketika gigi susu mau lepas, kebanyakan orang akan membantu mempercepat prosesnya dengan cara menggoyang-goyangkan gigi tersebut dengan jari atau lidah mereka. Nah, tapi perlu diperhatikan juga untuk tidak mencoba cara mencabut gigi sendiri yang tidak goyang, karena hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan pada bagian di bawahnya.
Berbeda dengan gigi susu yang merupakan gigi sementara, gigi permanen memang bertujuan untuk bertahan seumur hidup. Namun, bisa jadi gigi permanen perlu melalui proses pencabutan apabila mengalami salah satu dari ini.
- Hyperdontia atau jumlah gigi yang berlebih.
- Penyakit gusi yang menyebabkan gigi goyang.
- Impaksi gigi bungsu atau gigi tumbuh tidak normal.
- Infeksi gigi yang parah dan tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan.
- Kerusakan gigi yang sudah tidak dapat diperbaiki dengan penambalan atau perawatan saluran akar.
Sebelum memasuki prosedur pencabutan, dokter biasanya akan memberikan obat pereda rasa sakit dan antibiotik kuat apabila terindikasi adanya infeksi pada gigi.
Nah, jika Anda sudah mengalami rasa nyeri parah dan ingin mencari bagaimana cara mencabut gigi sendiri yang masih keras secara alami, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu pada dokter spesialis terdekat. Intinya, sebaiknya Anda tidak melakukan prosedur pencabutan gigi sendiri di rumah, ya.
Baca juga: 9 Obat Sakit Gigi Alami Paling Ampuh dan Mudah Didapatkan
Bolehkah Mencabut Gigi Sendiri di Rumah?
Untuk Anda yang ingin tahu apakah ada cara mencabut gigi sendiri yang masih keras secara alami? Jawabannya adalah ada tapi tidak boleh. Alasan pertama adalah dalam proses pencabutan gigi permanen dibutuhkan anestesi lokal untuk meredakan rasa sakitnya, apabila Anda melakukannya sendiri di rumah pasti akan sangat menyakitkan.
Akan tetapi, jika Anda berhalangan untuk pergi ke dokter gigi sedangkan rasa sakit sudah sangat menyiksa, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan misalnya dengan meminum obat pereda nyeri terlebih dahulu sambil membuat janji temu dengan dokter tersebut.
1. Cara Cabut Gigi Sendiri di Rumah
Pada gigi anak yang sudah goyang cukup lama, Anda dapat mencoba teknik ‘Tali dan Pintu’. Untuk cara cabut gigi sendiri melalui prosedur ini adalah pertama ikat gigi goyang dengan tali yang kemudian akan dikaitkan pada pintu. Kemudian berdiri sejauh mungkin dari pintu sehingga ketika pintu didorong menutup, gigi akan tercabut dengan sangat cepat.
Tapi dokter tidak menyarankan cara mencabut gigi sendiri yang tidak goyang. Karena akan mengakibatkan kerusakan pada gigi lain di area sekitarnya, akar, hingga saraf yang ada di bawah gusi.
Selain itu, para dokter juga tidak menyarankan penggunaan cara cabut gigi sendiri yang masih keras, karena dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitar, infeksi, dan kerusakan lebih parah pada gigi itu sendiri.
Cara cabut gigi sendiri selanjutnya adalah menggunakan tang. Prosedur yang satu ini sangat berbahaya dan malah justru akan mengakibatkan banyak masalah. Mengingat prosedur pencabutan gigi ini memerlukan keahlian khusus dan juga peralatan yang memadai, Damessa tidak menyarankan Anda untuk mencoba hal tersebut.
Selain karena dapat merusak gigi pada area sekitarnya dengan sangat mudah, prosedur ini juga dapat menimbulkan rasa sakit berlebih jika tidak dilakukan dengan tepat dan benar. Maka dari itu, jika Anda berencana melakukan prosedur pencabutan, kami sarankan untuk segera membuat janji temu dengan dokter gigi terdekat ya.
Baca juga: Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Begini Penjelasannya
2. Cara Cabut Gigi yang Rusak
Untuk pertanyaan ini jawabannya tetap sama yakni jangan. Jika gigi mengalami kerusakan, maka akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada mulut Anda, sehingga kami sarankan untuk segera mengunjungi dokter gigi terdekat.
Jika gigi baru saja mengalami patah atau retak, dan menimbulkan rasa sakit, Anda sebisa mungkin harus membuat janji temu darurat dengan dokter gigi. Bila Anda menggunakan cara cabut gigi sendiri di rumah dengan minimnya alat dan pengetahuan seputar bagian itu, dikhawatirkan akan sangat berbahaya dan dapat merusak gusi, tulang dan area lain.
Selama melakukan prosedur pengangkatan gigi yang patah, dokter akan mengambil seluruh bagian hingga ke akarnya. Di sini mereka tidak lagi menggunakan tang, tapi menggunakan elevator atau alat khusus untuk mencabut gigi. Karena prosedur pengangkatan akar gigi, dimana mahkota gigi telah rusak akan jauh lebih sulit untuk dipegang.
3. Risiko Cabut Gigi Sendiri
Mungkin untuk risiko dari penggunaan cara cabut gigi sendiri adalah infeksi. Meskipun gigi susu pada anak boleh dicabut sendiri di rumah, Anda juga tetap harus memperhatikan segala prosesnya. Jangan biarkan anak-anak memasukan tangan mereka ke dalam mulut, baik itu sebelum maupun sesudah prosedur pencabutan.
Karena akan mengakibatkan masuknya bakteri berbahaya ke dalam soket atau bagian pada gusi yang kosong setelah gigi tercabut. Selain itu, hal ini juga berlaku untuk para orang dewasa. Ketika dokter melakukan proses cabut gigi, mereka akan menggunakan sarung tangan dan membersihkan semua perlengkapan, baik itu sebelum dan sesudah prosedur pencabutan.
Risiko lain dari penggunaan cara cabut gigi sendiri adalah sebagai berikut:
- Akibat penggunaan alat yang bukan diperuntukan untuk prosedur pada gigi, akan merusak gigi beserta area lain di sekitarnya.
- Mematahkan gigi atau akarnya, dan tentu saja akan memperumit prosedur pengangkatan nantinya.
- Merusak tulang rahang karena ekstraksi dengan teknik yang tidak tepat.
- Kerusakan pada saraf secara permanen.
Baca juga: Kenali Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi Berikut ini!
Menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah bagian penting dari kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Meskipun rasa sakit akibat gigi bermasalah bisa sangat mengganggu, tindakan mencabut gigi sendiri bukanlah solusi yang aman. Prosedur pencabutan gigi sebaiknya hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional yang memahami struktur anatomi gigi dan memiliki peralatan yang steril serta teknik yang tepat.
Jika Anda mengalami keluhan pada gigi, segera konsultasikan dengan dokter di klinik gigi Damessa untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan terbaik. Jangan mengambil risiko yang bisa berdampak pada kesehatan Anda dalam jangka panjang hanya demi mencari solusi cepat.
Jangan lupa untuk follow Instagram @damessa.dentalclinic untuk mendapatkan berbagai tips menarik seputar kesehatan gigi dan mulut!
Sumber
Cochrane Database of Systematic Reviews. “Surgical interventions for removing impacted wisdom teeth.” Cochrane Library, 2020. https://www.cochranelibrary.com.
Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.