cara mengatasi gigi sensitif

Gigi sensitif adalah kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa nyeri pada gigi sebagai respons terhadap makanan, minuman panas atau dingin, udara dingin, atau bahkan menyikat gigi. Sensitivitas ini disebabkan oleh terbukanya lapisan dentin gigi, yang bisa terjadi karena berbagai alasan. 

Mengatasi gigi sensitif secara medis memerlukan pendekatan yang tepat untuk mengidentifikasi penyebab dan memberikan perawatan yang efektif. Berikut ini beberapa cara mengatasi gigi sensitif

6 Cara Mengatasi Gigi Sensitif dengan Efektif

Kondisi gigi sensitif perlu ditangani dengan baik agar Anda bisa tetap nyaman setiap harinya. Simak 6 cara efektif mengatasi gigi sensitif ini

1. Penggunaan Pasta Gigi Khusus

Salah satu cara paling sederhana untuk mengatasi gigi sensitif adalah dengan menggunakan pasta gigi khusus yang diformulasikan untuk mengurangi sensitivitas. Pasta gigi ini mengandung bahan seperti nitrat kalium atau strontium klorida, yang bekerja dengan menutup tubulus dentin pada gigi, mengurangi rasa nyeri yang disebabkan oleh rangsangan panas, dingin, atau manis. Penggunaan rutin dari pasta gigi ini dapat membantu mengurangi sensitivitas gigi dalam beberapa minggu.

Dokter gigi biasanya merekomendasikan pasta gigi desensitisasi yang telah terbukti klinis efektif. Penting untuk mengikuti instruksi penggunaan dengan benar dan tidak mengabaikan kebersihan mulut secara keseluruhan. Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi ini dan menggunakan benang gigi setiap hari akan membantu menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.

2. Pembersihan Gigi Profesional

Pembersihan gigi profesional oleh dokter gigi juga sangat penting dalam mengatasi gigi sensitif. Plak dan tartar yang menumpuk di sekitar gusi dan gigi dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan sensitivitas gigi. Selama pembersihan gigi profesional, dokter gigi akan menghilangkan plak dan tartar, serta memberikan perawatan yang mungkin diperlukan untuk mengurangi sensitivitas.

Selain itu, dokter gigi dapat menerapkan sealant gigi atau pernis fluoride pada gigi yang sensitif. Pernis fluoride membantu memperkuat enamel gigi dan mengurangi sensitivitas dengan menutup tubulus dentin. Sealant gigi, di sisi lain, melindungi area yang terekspos dari rangsangan eksternal.

3. Aplikasi Gel Fluorida

Aplikasi gel fluoride adalah prosedur lain yang dilakukan oleh dokter gigi untuk mengatasi gigi sensitif. Gel fluorida mengandung konsentrasi tinggi fluoride yang membantu memperkuat enamel gigi dan mengurangi sensitivitas. Prosedur ini biasanya dilakukan di klinik gigi, dimana gel fluorida diaplikasikan langsung pada gigi yang sensitif.

Gel fluorida dapat membantu mengurangi sensitivitas dalam jangka panjang dengan memperkuat struktur gigi. Dokter gigi mungkin juga memberikan produk fluorida untuk digunakan di rumah sebagai bagian dari rutinitas perawatan gigi harian Anda.

4. Pengobatan Desensitisasi

Pengobatan desensitisasi dilakukan apabila permukaan akar gigi sudah terekspos. Ini melibatkan penerapan bahan kimia khusus pada bagian yang sensitif untuk mengurangi rasa nyeri. Bahan kimia ini bekerja dengan menutup tubulus dentin dan mengurangi transmisi rangsangan ke saraf gigi.

5. Penanganan Masalah Gusi

Penyakit gusi dan juga resesi/penurunan gusi dapat menyebabkan gigi sensitif. Rasa sakit atau ketidaknyamanan pada gigi yang terpapar akibat penurunan gusi bisa menjadi lebih intens saat terkena suhu panas, dingin, atau bahkan udara. Dokter gigi mungkin merekomendasikan perawatan untuk mengatasi masalah gusi, termasuk scaling kuretase, bahkan prosedur bedah untuk mengembalikan jaringan gusi yang hilang.

6. Penggunaan Mouth Guard dan Penambalan

Gigi yang aus dan abrasi yang biasanya terjadi karena kebiasaan menggertakkan gigi atau menyikat gigi terlalu keras, dapat menyebabkan enamel, lapisan pelindung terluar gigi, menipis. Saat enamel menipis atau hilang, dentin yaitu lapisan di bawah enamel yang mengandung tubulus yang terhubung dengan saraf gigi menjadi terekspos, sehingga gigi menjadi sensitif terhadap rangsangan seperti panas, dingin, atau manis.

Perawatan gigi sensitif akibat aus dan abrasi memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengurangi gejala dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Jika gigi aus disebabkan oleh bruxism (kebiasaan menggertakkan gigi), dokter gigi mungkin akan menyarankan penggunaan pelindung gigi saat tidur untuk melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Setelah itu, pada gigi yang aus atau abrasi yang menyebabkan pengikisan signifikan pada enamel dan dentin, dokter mungkin akan merekomendasikan penambalan (restorasi) dengan bahan komposit untuk melindungi area yang terkena dan mengurangi sensitivitas.

Gigi sensitif bisa sangat mengganggu, tetapi dengan perawatan yang tepat, kondisi ini dapat diatasi. Langkah-langkah medis seperti penggunaan pasta gigi khusus, pembersihan gigi profesional, aplikasi gel fluoride, pengobatan desensitisasi, penanganan masalah gusi, penggunaan mouth guard dan penambalan dapat membantu mengurangi sensitivitas gigi dan meningkatkan kenyamanan.

Jika Anda mencari perawatan profesional untuk mengatasi gigi sensitif, Klinik Gigi Damessa adalah pilihan yang tepat. Klinik Gigi Damessa memiliki tim dokter gigi berpengalaman yang siap membantu Anda dengan solusi terbaik untuk masalah gigi dan mulut, seperti sensitif. Lokasinya juga tersebar di wilayah Jabodetabek seperti klinik gigi Damessa Bogor, Margonda, Bukit Golf, hingga di Sentul.

Dengan alat-alat standar Internasional, fasilitas family-friendly, dan berbagai sistem pembayaran, Klinik Gigi Damessa memastikan Anda mendapatkan perawatan berkualitas tinggi untuk keluarga. Segera kunjungi Klinik Gigi Damessa sekarang! Untuk konten menarik lainnya, Anda bisa cek di instagram Damessa Family Dental Care @damessa.dentalclinic .

Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy

Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.