Gigi bungsu atau yang dikenal sebagai gigi geraham ketiga adalah gigi geraham terakhir yang muncul di paling belakang lengkung geligi. Biasanya gigi bungsu tumbuh pada usia dewasa muda yaitu 17 hingga 21 tahun, walaupun pada beberapa kasus gigi bungsu dapat muncul lebih cepat atau bahkan lebih lambat.
Tumbuhnya gigi bungsu sebenarnya bukan merupakan masalah besar maupun merupakan sebuah kelainan. Tetapi pada umumnya, banyak sekali ditemukan kasus jika gigi bungsu tumbuh miring dengan arah dan posisi yang tidak sebenarnya. Hal ini disebabkan karena gigi bungsu tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dengan benar. Gigi bungsu yang tumbuh miring cepat atau lambat akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan mulut jika tidak dicabut. Maka dari itu dalam artikel ini akan dibahas secara mendalam efek jangka panjang yang mungkin terjadi jika gigi bungsu tidak dicabut.
7 Penyakit Akibat Tidak Segera Cabut Gigi Bungsu
1. Perikoronitis
Pengertian dan Penyebab
Perikoronitis adalah infeksi pada jaringan gusi yang mengelilingi gigi bungsu yang sebagian tumbuh. Ketika gigi bungsu tidak sepenuhnya keluar dari gusi, kantong di sekitar gigi menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Kondisi ini sering terjadi karena sulitnya membersihkan area tersebut, sehingga plak dan sisa makanan mudah terjebak.
Gejala
Gejala perikoronitis ditandai dengan adanya bau mulut, gusi bengkak dan berwarna kemerahan di area gigi bungsu, rasa nyeri tajam yang berdenyut pada gigi hingga menjalar ke telinga, tenggorokan, dan jaringan lain di rongga mulut sehingga sulit untuk membuka mulut dan mengunyah makanan. Terkadang, rasa sakit bisa mengganggu tidur.
Pengobatan
Perikoronitis dapat ditangani dengan melakukan perawatan secara alami di rumah dan juga dengan mendapatkan perawatan profesional ke dokter gigi. Pertama-tama, pastikan untuk membersihkan seluruh sisa makanan di area gigi bungsu yang tumbuh sebagian. Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Setelah itu, untuk mengurangi peradangan dan membantu membersihkan area yang terinfeksi, berkumur menggunakan air garam. Area yang bengkak dapat dikompres menggunakan air dingin, setelah itu lanjut kompres air hangat untuk meredakan nyeri di otot sekitar rahang.
Apabila nyeri tidak berkurang, sebaiknya segera ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan. Dokter akan melakukan pembersihan atau irigasi menggunakan larutan steril di area yang terinfeksi. Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri dan juga anti nyeri. Jika infeksi ini berlangsung berulang-ulang, maka pencabutan gigi bungsu diperlukan.
2. Kerusakan pada Gigi Tetangga
Tekanan dan Dampak
Gigi bungsu yang tumbuh miring atau tidak pada posisi yang benar dapat mendorong gigi di sebelahnya. Tekanan pada gigi tetangga sering menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Pengaruh buruk lainnya adalah kerusakan gigi tetangga. Gigi yang didorong oleh gigi bungsu yang miring dapat mengalami kerusakan enamel atau bahkan fraktur. Hal ini meningkatkan risiko karies dan penyakit periodontal. Selain itu, tekanan terus-menerus dari gigi bungsu yang miring dapat menyebabkan resorpsi tulang alveolar di sekitar gigi yang terpengaruh. Ini bisa mengakibatkan kelemahan struktur pendukung gigi dan menyebabkan pergeseran gigi sebelahnya.
Gejala dan Komplikasi
Rasa sakit dan sensitivitas pada gigi tetangga sering kali menjadi gejala awal. Jika dibiarkan, kerusakan ini bisa memerlukan perawatan tambahan seperti tambalan, perawatan saluran akar, atau pencabutan jika kasus sudah parah pada gigi yang terpengaruh. Selain itu, tekanan terus-menerus dari gigi bungsu dapat mengubah susunan gigi, mengakibatkan maloklusi atau gigitan yang tidak sejajar.
3. Pembentukan Kista
Mekanisme Pembentukan
Kista ini terbentuk dari folikel gigi yang merupakan jaringan di sekitar mahkota gigi yang sedang berkembang. Proses dimulai ketika ada akumulasi cairan antara lapisan epitel folikel gigi dan mahkota gigi. Akumulasi cairan ini memisahkan epitel dari mahkota gigi dan membentuk rongga kista. Cairan yang terkumpul meningkatkan tekanan hidrostatik dalam ruang kista sehingga kista berkembang lebih besar.
Dampak
Kista dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rahang, merusak gigi tetangga, dan mempengaruhi saraf di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, kista dapat berkembang menjadi tumor jinak yang memerlukan intervensi bedah. Jika tidak ditangani, kista dapat menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan perawatan medis intensif.
Pada banyak kasus, kista ini tidak menimbulkan gejala nyeri dan biasanya ditemukan secara tidak sengaja selama pemeriksaan radiografi rutin. Namun, kista dapat menyebabkan rasa sakit apabila terinfeksi dan mengalami pembengkakan. Kista yang membesar juga dapat menyebabkan pergeseran gigi yang berdekatan sehingga terjadi pergeseran posisi atau maloklusi atau bahkan menunda erupsi gigi yang terlibat.
4. Penyakit Gusi
Penyebab dan Perkembangan
Gigi bungsu yang sulit dijangkau untuk dibersihkan dapat menjadi tempat berkumpulnya plak dan bakteri dikarenakan terjadinya retensi sisa makanan. Plak yang tidak dibersihkan dapat mengeras menjadi tartar, yang dapat menyebabkan gingivitis, yaitu peradangan pada gusi. Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi serius yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi, dan menyebabkan kegoyangan gigi.
Gejala
Gejala penyakit gusi termasuk gusi merah, bengkak, dan berdarah saat menyikat gigi, bau mulut, dan dalam kasus yang parah, gigi goyang. Penyakit gusi yang tidak diobati dapat menyebabkan kehilangan gigi dan kerusakan permanen pada struktur penyangga gigi.
5. Masalah Ortodontik
Maloklusi dan Dampaknya
Gigi bungsu yang tumbuh miring atau tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dapat menyebabkan perubahan posisi gigi-gigi lain. Hal ini dapat mengakibatkan maloklusi atau gigitan yang tidak sejajar, yang dapat mengganggu fungsi pengunyahan dan estetika senyum.
Pengaruh pada Perawatan Ortodontik
Jika seseorang sudah menjalani perawatan ortodontik seperti behel, gigi bungsu yang tumbuh miring dapat memperburuk kondisi ortodontik yang ada, menyebabkan gigi yang sudah rapi mungkin akan menjadi berdesakan kembali. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin memerlukan perawatan ortodontik tambahan untuk memperbaiki masalah ini.
6. Rasa Nyeri dan Ketidaknyamanan
Sumber dan Jenis Nyeri
Gigi bungsu yang tumbuh miring sering kali menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang berulang, akibat terinfeksinya jaringan gusi yang mengelilingi gigi tersebut. Rasa sakit ini bisa dirasakan di sekitar gigi bungsu, menjalar ke telinga, atau menyebabkan sakit kepala. Ketidaknyamanan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Efek pada Kesehatan Umum
Rasa sakit kronis dapat menyebabkan stres dan kelelahan, mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Selain itu, infeksi berulang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan lainnya.
7. Infeksi Menyebar
Potensi Penyebaran Infeksi
Jika infeksi pada gigi bungsu tidak diobati, bakteri dapat menyebar ke bagian lain dari mulut, tenggorokan, dan bahkan tubuh. Infeksi yang menyebar ini dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti selulitis (infeksi kulit dan jaringan lunak) atau abses yang memerlukan perawatan medis segera.
Gejala dan Tindakan Darurat
Gejala infeksi yang menyebar termasuk demam, pembengkakan di wajah atau leher, dan kesulitan menelan atau bernapas. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Gigi bungsu yang tumbuh miring dan tidak dicabut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut jangka panjang yang serius. Dari infeksi hingga kerusakan gigi tetangga, penyakit gusi, masalah ortodontik, hingga rasa sakit kronis dan risiko penyebaran infeksi. Efek negatif dari gigi bungsu yang tidak erupsi sempurna dan dibiarkan di dalam rongga mulut sangatlah beragam. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi dan mendiskusikan opsi terbaik untuk penanganan gigi bungsu Anda. Jika Anda merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter gigi di Damessa atau buat janji temu di salah satu cabang Damessa yang tersebar di seluruh Jabodetabek. Tim profesional Damessa siap memberikan layanan terbaik untuk membantu Anda agar bisa tersenyum lebih percaya diri setiap hari. Mulailah langkah pertama menuju kesehatan optimal bersama Damessa sekarang juga!
Kunjungi juga:
- Klinik Gigi Damessa Bintaro
- Klinik Gigi Damessa Tangerang City Mall
- Klinik Gigi Damessa Margonda
- Klinik Gigi Damessa Cikarang
Untuk konten menarik lainnya, Anda bisa cek di instagram Damessa Family Dental Care @damessa.dentalclinic .
Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.