Gigi merupakan bagian tubuh manusia yang paling kuat di dalam. Lapisan terluar gigi yaitu enamel tersusun dari lebih kurang 96% mineral yang membuat gigi menjadi jaringan terkeras dan sangat padat, dan tahan terhadap kerusakan. Meskipun begitu, apabila terjadi suatu benturan dan apabila tidak dirawat dengan baik gigi bisa mengalami kerusakan seperti berlubang, retak, patah, bahkan mati hingga harus dicabut.

gigi patah

Gigi patah bisa menyebabkan kekhawatiran dan penurunan kualitas hidup. Apabila saraf gigi terpapar pada gigi yang patah, bisa menyebabkan rasa sakit yang signifikan sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, bahkan berbicara dengan nyaman. Tidak hanya itu, gigi patah terutama pada bagian depan akan sangat mempengaruhi penampilan seseorang dan menurunkan kepercayaan diri.

Langkah pertama yang harus Anda lakukan setelah gigi patah adalah mengunjungi dokter gigi sesegera mungkin. Dokter gigi akan mengevaluasi kerusakan gigi dan merencanakan perawatan yang sesuai. Di sini, ada beberapa perawatan yang umum dilakukan untuk gigi yang patah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kerusakan lebih lanjut pada gigi patah. 

  1. Tambal Gigi

Tambal gigi bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi gigi yang patah, tergantung pada tingkat keparahan kerusakan dan lokasi patahan. Jika gigi patah hanya melibatkan sebagian kecil dari struktur gigi, misalnya hanya sebagian kecil dari enamel gigi maka tambal gigi bisa menjadi solusi yang efektif. Langkah yang pertama adalah, dokter gigi akan membersihkan area yang patah dan mungkin menghaluskan tepi yang tajam atau kasar.

Lalu mengaplikasikan bahan tambal dengan shade warna yang menyerupai gigi sekitarnya pada area yang patah. Dokter akan membentuk tambalan sesuai dengan bentuk anatomi gigi asli. Tidak lupa, tambalan harus dipoles sedemikian rupa untuk mendapatkan permukaan restorasi yang halus.

  1. Perawatan Saraf Gigi

Perawatan saraf gigi atau perawatan endodontik adalah prosedur yang sering diperlukan untuk mengatasi gigi yang patah sudah cukup parah, terutama jika patahan telah mencapai ruang pulpa dimana berisi saraf dan pembuluh darah dalam gigi. Jika pulpa gigi rusak akibat patahan, perawatan saluran akar diperlukan agar gigi tetap berfungsi secara sehat dan menghilangkan rasa sakit. Dengan perawatan yang tepat, gigi yang telah menjalani perawatan saluran akar bisa bertahan lama dan berfungsi dengan baik, menghindari komplikasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.

  1. Pencabutan Gigi

Jika bagian gigi yang patah sudah sangat besar dan parah sehingga gigi tidak bisa diselamatkan melalui perawatan seperti tambal gigi atau perawatan saluran akar, pencabutan gigi mungkin menjadi satu-satunya pilihan. Meskipun pencabutan gigi mungkin terdengar menakutkan, langkah bisa menjadi hal penting untuk mencegah rasa sakit yang lebih besar dan masalah kesehatan lainnya. Namun tidak perlu khawatir, karena terdapat berbagai pilihan rencana perawatan untuk menggantikan gigi yang sudah dicabut untuk menjaga fungsi rongga  mulut secara keseluruhan.

  1. Perawatan Ringan

Jika patahan gigi hanya mempengaruhi penampilan estetika Anda, dokter gigi mungkin merekomendasikan perawatan kosmetik seperti veneer atau bonding gigi. Veneer adalah salah satu solusi estetis yang sangat baik untuk memperbaiki gigi yang patah, terutama pada gigi depan. Veneer adalah lapisan tipis bahan komposit atau porselen yang ditempelkan pada permukaan depan gigi untuk memperbaiki bentuk gigi dan meningkatkan penampilan. Untuk memasang veneer, sebagian tipis bagian enamel gigi akan dihilangkan dari permukaan gigi untuk membuat ruang bagi veneer. Tindakan ini memastikan veneer akan menempel dengan baik dan tidak membuat gigi terlihat terlalu tebal. Dengan perawatan yang tepat, veneer dapat memberikan solusi jangka panjang yang efektif untuk gigi patah, meningkatkan estetika dan fungsi gigi secara keseluruhan.

  1. Perawatan Tambahan

Selain perawatan yang disebutkan di atas, dokter gigi juga mungkin meresepkan antibiotik jika ada tanda-tanda infeksi pada gigi yang patah. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik dengan benar untuk mencegah infeksi yang lebih serius.

Setelah menerima perawatan yang tepat untuk gigi yang patah, penting untuk menjaga kebersihan mulut yang baik dan mengikuti petunjuk perawatan pasca-operasi yang diberikan oleh dokter gigi Anda. Ini termasuk menjaga area yang dirawat tetap bersih dan menghindari makanan atau minuman yang dapat merusak gigi yang baru saja dirawat.

Dalam beberapa kasus, gigi yang patah dapat menyebabkan masalah jangka panjang seperti kerusakan gigi lebih parah atau masalah gusi. Untuk mencegah hal ini, penting untuk melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan membersihkan gigi secara teratur. Jika ternyata gigi yang patah telah terinfeksi, pemberian antibiotik mungkin diperlukan untuk mengatasi infeksi sebelum atau bersamaan dengan perawatan gigi yang lebih lanjut. Berikut adalah beberapa kondisi yang memungkinkan pemberian antibiotik pada saat gigi patah : 

  • Jika terdapat tanda-tanda infeksi akut seperti bengkak, nyeri tajam, demam, bahkan keluarnya nanah
  • Jika infeksi telah menyebar ke jaringan disekitarnya atau ke bagian lain dari tubuh.
  • Pasien dengan kondisi medis yang meningkatkan risiko infeksi serius seperti penyakit jantung, diabetes yang tidak terkontrol, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Selain itu, hindari kebiasaan yang dapat merusak gigi seperti menggigit kuku atau menggunakan gigi untuk membuka benda-benda keras. Gunakan pelindung mulut jika Anda berpartisipasi dalam olahraga kontak atau kegiatan yang dapat meningkatkan risiko cedera gigi.

Tidak hanya menjalani perawatan yang tepat dan mengikuti langkah-langkah pencegahan, penting juga untuk memperhatikan makanan yang Anda konsumsi, karena beberapa makanan memiliki potensi untuk meningkatkan risiko gigi patah.

Beberapa makanan yang keras atau lengket dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, terutama jika gigi sudah lemah atau terpapar pada kondisi tertentu.

  • Makanan Keras

Makanan seperti kacang-kacangan, es batu, permen keras, dan keripik jagung dapat memperbesar resiko gigi patah. Menggigit makanan keras secara langsung dengan gigi depan atau menggunakan tekanan berlebihan saat mengunyah dapat menyebabkan gigi patah atau retak.

  • Makanan Lengket

Makanan yang lengket seperti permen karet, karamel, atau permen kunyah dapat menempel pada permukaan gigi dan gigi belakang, meningkatkan risiko kerusakan gigi. Lapisan lengket ini dapat menempel kuat pada gigi dan sulit dihilangkan, sehingga memperbesar risiko gigi patah.

  • Makanan Asam

Konsumsi makanan atau minuman yang tinggi asam, seperti minuman bersoda atau buah-buahan berlebihan, dapat memperlemah lapisan gigi (email) dan membuat mereka lebih rentan terhadap kerusakan. Gigi yang terpapar asam secara teratur lebih rentan terhadap gigi patah atau kerusakan lainnya.

Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menjalani perawatan yang sesuai, Anda dapat memulihkan kesehatan gigi Anda setelah mengalami gigi patah. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter gigi Anda jika Anda mengalami masalah dengan gigi Anda atau memiliki pertanyaan tentang perawatan yang diperlukan

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi di klinik Damessa manapun yang berada di area Jabodetabek bila mengalami gigi patah. Diskusikan kondisi Anda dengan dokter profesional yang siap membantu. Fasilitas modern dan lengkap, serta suasana yang family friendly di klinik Damessa juga akan menunjang kenyamanan Anda selama menjalani proses perawatan gigi.

Untuk konten menarik lainnya, Anda bisa cek di instagram Damessa Family Dental Care @damessa.dentalclinic .

Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy

Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.