Pernahkah kamu merasakan ada gigi yang tumbuh di belakang gigi geraham? Jika iya, maka artinya kamu sedang mengalami pertumbuhan gigi bungsu. Biasanya, sebagian orang akan memutuskan untuk mencabut gigi bungsu jika mengganggu.
Biasanya, gigi bagian belakang akan tumbuh saat usia kita menginjak belasan tahun. Lantas, mengapa jenis gigi yang satu ini bisa muncul? Dan bagaimana perawatan serta pengobatan yang harus dilakukan? Yuk simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu Gigi Bungsu?
Pertumbuhan gigi memang seringkali menimbulkan rasa sakit bagi anak-anak. Namun fenomena ini juga bisa terjadi pada orang dewasa lho. Gigi geraham belakang atau sering disebut gigi bungsu adalah jenis gigi yang umumnya tumbuh ketika kamu menginjak usia dewasa, yakni pada penghujung belasan atau awal dua puluh tahun.
Rasa sakit di bagian belakang biasanya disebabkan oleh pertumbuhan gigi bagian belakang. Hal tersebut bisa terjadi apabila tidak ada ruang lagi di gusi untuk menampung gigi baru. Dengan kata lain, gigi akan terjejal dan terjepit. Bahkan dalam beberapa kasus, gigi bungsu tumbuh miring atau hanya muncul sebagian saja dan menyebabkan nyeri berkepanjangan.
Bagaimana Gigi Bungsu bisa Tumbuh?
Pertumbuhan gigi bungsu ini umumnya sama dengan gigi lainnya. Pada awalnya, gigi terbentuk di dalam tulang rahang. Setelah akar tumbuh, maka mahkota gigi akan perlahan-lahan muncul ke permukaan gusi. Meskipun gigi sudah terlihat, akarnya tetap tidak berhenti tumbuh hingga perkembangannya sempurna. Inilah mengapa tulang rahang menjadi kaku seiring waktu.
Bagaimana dengan gigi bungsu? Gigi geraham belakang tersebut sudah mulai tumbuh sejak usia 9 tahun namun biasanya mengalami impaksi pada awal 20 tahunan. Pada usia ini, rahang sudah berhenti tumbuh namun akar gigi masih berkembang. Setelah mencapai usia 40 tahunan, akar akan mencapai tahap pertumbuhan sepenuhnya.
Gejala Gigi Bungsu Tumbuh
Biasanya tumbuhnya gigi geraham belakang bisa diketahui dari pemeriksaan melalui rontgen gigi. Dengan begitu, dokter bisa mengetahui gambar rahang dan seluruh gigi secara utuh, serta mengetahui letak gigi yang akan tumbuh secara pasti. Di samping pemeriksaan langsung ke klinik gigi, tumbuhnya gigi geraham belakang bisa dilihat dari beberapa gejalanya yaitu:
- Area gusi bagian geraham belakang membengkak
- Gusi berdarah atau menjadi lunak
- Mulut menjadi bau
- Sakit di area rahang
- Sulit membuka mulut dengan lebar
- Mulut terasa tidak nyaman
Baca juga: Penyebab Rahang Sakit Saat Mengunyah dan Cara Mengatasinya
Komplikasi Gigi Geraham Bungsu
Meskipun di beberapa kasus gigi tumbuh tanpa menimbulkan rasa nyeri, fenomena impaksi gigi geraham belakang ini masih sering ditemukan. Jika gigi tidak memiliki ruang untuk tumbuh di gusi, maka akan timbul beberapa komplikasi kesehatan pada mulut. Berikut adalah dampak impaksi gigi bungsu apabila tidak segera diobati:
1. Karies
Impaksi gigi bisa menyebabkan kerusakan pada gigi. Karies bisa muncul karena gigi di bagian belakang lebih sulit dibersihkan dengan sikat gigi. Hal tersebut menyebabkan kotoran sisa makanan dan bakteri terjebak di antara gusi dan gigi yang tumbuh sebagian sehingga menimbulkan karies gigi. Jika tidak segera dibersihkan maka akan terjadi pembusukan.
2. Sakit gusi
Posisi gigi geraham belakang yang sulit dibersihkan akan menyebabkan sakit gusi. Lama kelamaan akan banyak sisa makanan terhimpit di area impaksi sehingga mengakibatkan pembengkakan pada gusi.
3. Risiko kista
Perkembangan gigi yang kurang sempurna di kantung tulang rahang bisa menimbulkan risiko terbentuknya kista. Hal tersebut bisa menimbulkan kerusakan pada tulang gigi, tulang rahang, bahkan saraf. Untuk menanganinya, dibutuhkan bantuan profesional dengan dilakukan pengangkatan jaringan dan tulang.
4. Kerusakan pada gigi
Impaksi gigi geraham belakang bisa mengakibatkan komplikasi pada kesehatan gigi. Apabila tidak segera ditangani, maka gigi geraham di sebelahnya akan mengalami kerusakan dan berisiko terinfeksi. Selain itu, gigi berjejal juga bisa menyebabkan masalah sehingga memerlukan perawatan dari dokter.
Lalu, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?
Apabila gigi bungsu tumbuh miring dan terjadi komplikasi, maka pilihan yang tepat adalah konsultasi ke klinik gigi terlebih dahulu. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat infeksi yang disebabkan oleh karies. Setelah itu, dokter menentukan apakah operasi gigi bungsu perlu dilakukan atau tidak.
Kamu juga bisa bertanya kapan harus cabut gigi kepada dokter. Di samping itu, dibutuhkan perawatan ekstra apabila kamu memilih untuk tetap mempertahankan gigi agar bisa tumbuh.
Untuk biaya operasi gigi bungsu sendiri bisa ditanyakan langsung ke klinik Damessa terdekat. Konsultasikan perawatan seperti apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi infeksi dari impaksi gigi geraham belakang dengan dokter. Setelah itu, kamu bisa menjadwalkan operasi dengan dokter gigi terpercaya kami.
Pengobatan Gigi Geraham Bungsu
Pertumbuhan gigi geraham belakang menyebabkan rasa sakit yang harus segera diobati. Apabila kondisi gigi memburuk akibat infeksi, maka proses pencabutan atau operasi harus dilakukan. Namun, apakah gigi bungsu harus dicabut? Tidak semuanya karena hanya gigi terinfeksi perlu penanganan khusus.
Apakah ada cara pengobatan lain? Tentu saja. Terdapat beberapa cara pengobatan untuk meredakan rasa nyeri, seperti mengompres gusi bengkak dengan es dan minum obat pereda nyeri. Meskipun begitu, akan lebih baik jika kamu mendapatkan perawatan dari dokter gigi agar tidak terjadi komplikasi serius di kemudian hari.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu gigi bungsu. Kesimpulannya, gigi geraham belakang tersebut tidak harus dicabut, namun jika keberadaannya mengganggu, maka dibutuhkan tindakan lebih lanjut. Jika Sahabat Damessa sedang mengalaminya, kamu bisa berkonsultasi secara langsung di Klinik Damessa Terdekat ya!Baca juga: Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Begini Penjelasannya