Rekap Singkat
- Infeksi setelah cabut gigi bisa terjadi jika gumpalan darah di soket tidak terbentuk atau terlepas terlalu cepat, membuat jaringan terbuka dan rentan terhadap bakteri.
- Gejala infeksi meliputi nyeri hebat, demam, bengkak, hingga kesulitan membuka mulut atau bernapas jika infeksi menyebar ke jaringan lain.
- Penanganan mencakup pemberian antibiotik, pereda nyeri, kompres dingin, hingga prosedur medis seperti saluran akar atau debridement jika infeksi parah.
Pencabutan gigi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu prosedur sederhana dan prosedur pembedahan. Pada prosedur sederhana, dokter akan mencabut gigi dengan alat khusus tanpa perlu sayatan. Sementara itu, prosedur pembedahan memerlukan teknik yang lebih kompleks dan tergantung pada kondisi gigi pasien.
Meski tergolong umum, pencabutan gigi tetap menyisakan risiko infeksi. Setelah gigi dicabut, tubuh akan membentuk gumpalan darah di lubang bekas gigi (soket) untuk melindungi jaringan saraf dan tulang di bawahnya dari paparan bakteri. Jika gumpalan darah ini tidak terbentuk dengan sempurna atau terlepas terlalu dini, maka area tersebut akan terbuka dan menjadi rentan terhadap infeksi. Inilah yang menjadi salah satu penyebab utama infeksi pasca pencabutan gigi.
Apakah Anda pernah mengalami nyeri setelah melakukan prosedur pencabutan gigi? Apabila Anda mengalami nyeri gigi setelah melakukan pencabutan, maka kemungkinan Anda mengalami infeksi. Namun, jangan terburu-buru mendiagnosa, Anda perlu mengetahui apa saja ciri infeksi setelah cabut gigi agar bisa mengenalinya.
Biasanya, infeksi ini akan Anda rasakan setelah 1-3 hari pasca pencabutan. Nah, sebagai upaya preventif, pada artikel kali ini Damessa akan membahas seputar ciri infeksi setelah cabut gigi beserta penangannya berikut.
Penyebab Infeksi Setelah Cabut Gigi
Pencabutan gigi dapat Anda lakukan melalui 2 cara, yaitu dengan prosedur sederhana atau prosedur bedah. Dalam pencabutan gigi sederhana, dokter hanya perlu mencabut gigi menggunakan tang gigi. Sedangkan pada pencabutan gigi melalui prosedur bedah akan jauh lebih rumit dan berbeda dari satu pasien ke pasien lainnya.
Walaupun pencabutan gigi sudah menjadi hal umum untuk dilakukan, namun tetap tidak menutup kemungkinan untuk timbulnya ciri infeksi setelah cabut gigi. Hal tersebut disebabkan karena dalam prosedur pencabutan gigi dibutuhkan proses pembekuan darah sebagai pelindung tempat pencabutan
Gumpalan darah inilah yang nanti akan menutupi saraf dan tulang yang terbuka sehingga dapat mencegah bakteri keluar. Jika pembekuan darah ini bermasalah, maka akan menimbulkan gejala infeksi setelah cabut gigi.
Tipe-Tipe Infeksi Setelah Cabut Gigi
Ada tiga tipe yang menjadi ciri infeksi setelah cabut gigi, di antaranya sebagai berikut.
- Periodontal, yang termasuk jenis ini adalah infeksi pada bagian gusi setelah cabut gigi.
- Endodontic, atau infeksi yang terjadi di dalam gigi itu sendiri maupun pada tulang rahang.
- Dan ciri infeksi setelah cabut gigi pada bagian lainnya, seperti di bibir, langit-langit mulut dan lidah.
Dalam beberapa kasus, pasien juga dapat mengalami tanda-tanda infeksi setelah cabut gigi berupa infeksi telinga. Ada pula yang mengeluhkan infeksi leher dalam tepatnya pada bagian vertebra serviks, walaupun infeksi satu ini cukup jarang terjadi.
Baca juga: 12 Cara Meredakan Sakit Gigi Secara Alami, Mudah dan Ampuh!
Tanda-Tanda Infeksi Setelah Cabut Gigi sudah Menyebar ke Tubuh
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa saat gigi dicabut, akan terbentuk ruang kosong atau dikenal dengan istilah soket pada gigi, yang mana nantinya bisa muncul gumpalan darah menutupi lubang tersebut. Gumpalan ini berfungsi untuk melindungi saraf dan tulang yang ada di bawahnya.
Gumpalan itu dapat lepas atau larut setelah beberapa hari pasca pencabutan gigi. Hal ini membuat saraf dan tulang akan terpapar langsung oleh segala sesuatu yang masuk ke mulut, baik itu makanan, minuman, dan bahkan udara.
Jika tidak segera diobati, infeksi pada gigi bisa berpotensi menyebar ke bagian tubuh lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri infeksi setelah cabut gigi yang telah menyebar ke tubuh.
- Ciri infeksi setelah cabut gigi bisa juga demam, seperti kulit memerah dan menggigil.
- Terjadinya pembengkakan hingga mengakibatkan kesulitan membuka mulut, menghambat pernafasan, dan susah menelan juga menjadi ciri infeksi setelah cabut gigi.
- Peningkatan laju pernafasan yang diikuti dengan meningkatnya denyut jantung.
- Sakit perut, seperti diare dan mual.
Penanganan Gejala Infeksi Setelah Cabut Gigi
Cara menangani ciri-ciri infeksi setelah cabut gigi adalah dengan mengikuti anjuran serta menjauhi larangan sesuai arahan dari dokter. Serta memastikan untuk selalu mempraktikkan perawatan kebersihan mulut yang baik.
Konsultasi berkelanjutan penting dilakukan guna memastikan pembekuan darah dan jahitan terbentuk dengan sempurna. Anda juga bisa memilih beberapa perawatan di bawah ini sebagai perawatan gejala infeksi setelah cabut gigi.
- Mengonsumsi antibiotik sesuai dosis yang diberikan dokter guna meredakan nyeri.
- Analgesik adalah pereda nyeri yang dapat Anda gunakan untuk meringankan rasa sakit pasca pencabutan.
- Cold pack treatment atau perawatan menggunakan kompres dingin. Cara ini dikenal cukup ampuh untuk menenangkan dan meredakan rasa nyeri pada bagian yang dicabut.
- Pengobatan saluran akar. Jika infeksi menyerang gigi lain di sekitar gigi yang dicabut, maka diperlukan pengobatan satu ini untuk mengatasi infeksi tersebut.
- Menguras infeksi. Penumpukan nanah akibat infeksi dapat terjadi setelah pencabutan gigi, oleh sebab itu dokter gigi akan membersihkan dan mengeringkan seluruh area tersebut menggunakan antibiotik.
- Terakhir adalah debridement. Prosedur ini dibutuhkan untuk kasus ekstrim dimana infeksi telah menyebar hingga ke tulang rahang dan menyebabkan nekrosis (kematian) pada tulang.
Baca juga: Kenali 7 Penyebab Gigi Berlubang, Gejala & Cara Mencegahnya
Kapan Anda Harus ke Dokter?
Umumnya, pasien bisa segera pulang dan melakukan perawatan pasca-prosedur pencabutan gigi sendiri di rumah. Proses penyembuhan lubang bekas pencabutan biasanya hanya membutuhkan waktu 1-2 hari. Namun, pada bagian saraf dan tulang akan memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
Rasa tidak nyaman pasca pencabutan gigi merupakan hal yang normal. Biasanya dokter gigi akan meresepkan obat pereda nyeri guna membantumu mengatasi rasa sakit tersebut. Setelah itu, rasa sakit akan perlahan berkurang seiring berjalannya waktu.
Baca juga: 12 Penyebab Sakit Gigi yang Sering Terjadi dan Cara Mengatas
Namun, jika obat pereda nyeri dirasa tidak bisa mengatasi rasa nyeri dan kondisi malah semakin parah, Anda dapat segera menjadwalkan kembali untuk konsultasi ke dokter guna dilakukan pemeriksaan ulang.
Infeksi setelah cabut gigi adalah kondisi yang serius dan perlu ditangani dengan cepat. Mengenali gejala sejak dini, seperti demam, bengkak, nyeri, atau gangguan makan dan napas, sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penting mengenali ciri infeksi setelah cabut gigi agar Anda bisa mengobatinya lebih dini. Nah, karena itu, jika Anda mengalami gejala yang tidak nyaman setelah mencabut gigi, Anda dapat langsung mengunjungi Klinik Damessa Terdekat untuk berkonsultasi atau bisa juga membuat Janji Temu Online terlebih dulu dengan dokter pilihan.
Jangan lupa untuk follow Instagram @damessa.dentalclinic untuk mendapatkan berbagai tips menarik seputar kesehatan gigi dan mulut!
Sumber
Cochrane Database of Systematic Reviews. “Interventions for the management of dry socket.” Cochrane Library, 2012. https://www.cochranelibrary.com
Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.