Jika Sahabat Damessa ingin merapikan gigi yang jarang, maka dental bridge adalah solusinya.
Sebab, dental bridge dapat digunakan untuk merapatkan bagian-bagian renggang pada gigi yang diakibatkan oleh gigi copot.
Dengan demikian, bentuk dan fungsi gigimu bisa kembali seperti semula. Kamu pun dapat mengunyah dengan nyaman serta tampil lebih percaya diri lagi.
Pada artikel ini kamu akan mengenal lebih jauh tentang definisi, jenis, manfaat, hingga biaya dental bridge. Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Apa itu Dental Bridge?
Dental bridge adalah gigi palsu yang digunakan untuk menggantikan satu atau beberapa gigi copot.
Pemasangan dental bridge adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh gigi renggang karena terlepas.
Sebab, ketika sudah hilang, beberapa gigi di dekatnya atau pada rahang yang berlawanan bisa miring, bahkan bergeser.
Akibatnya, proses menggigit akan terganggu. Ini juga dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit pada gigi serta sendi rahang.
Di samping itu, ketika bagian yang sudah terlepas menyebabkan gigi lainnya miring, maka akan sulit dibersihkan. Kondisi tersebut meningkatkan risiko terjadi kerusakan gigi ataupun penyakit gusi.
Gigi copot juga bisa menyebabkan tulang menyusut yang akhirnya mengubah cara menopang bibir dan pipi.
Dampaknya jika tidak segera memasang dental bridge adalah wajah bisa mengalami perubahan.
Adapun dalam cara pemasangannya, gigi bridge atau yang biasa disebut dengan pontik, akan disangga oleh satu atau lebih gigi di sampingnya.
Oleh karena itu, gigi-gigi penyangga tersebut biasanya perlu diperkecil dan menggunakan crown.
Manfaat Dental Bridge
Jika kamu mengalami kerenggangan atau gigi copot, dental bridge adalah solusi yang mungkin dapat membantu permasalahanmu.
Adapun beberapa manfaat dari menggunakan dental bridge adalah sebagai berikut:
- memperbaiki senyuman
- memperjelas cara pengucapan
- mempertahankan bentuk wajah
- mencegah gigi yang tidak copot keluar dari posisinya
- memulihkan kemampuan mengunyah dengan normal
Baca juga: Kenali Jenis Gigi Palsu yang Paling Sesuai dengan Kebutuhan
Dental Bridge vs. Implant
Ketika gigimu terlepas, mendapatkan pengganti merupakan hal penting agar gigi yang masih ada tetap sejajar.
Dalam hal ini, terdapat dua pilihan umum yang biasanya dipertimbangkan, yaitu menggunakan dental bridge atau implan gigi.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai dental bridge vs. implant yang perlu kamu ketahui:
1. Pemasangan dan Bahan
Biasanya, dental bridge adalah gigi palsu yang terbuat dari bahan porselen atau plastik untuk mencocokkan warna gigi alami.
Dental bridge dipasang pada bagian yang terlepas dan ditahan oleh gigi-gigi di sekitarnya.
Sementara itu, implant adalah akar gigi tiruan yang umumnya terbuat dari titanium. Implan gigi dipasang ke tulang rahang pasien dengan sekrup untuk menahan dental crown atau bridge.
2. Jumlah Gigi yang Hilang
Jika kamu memiliki lebih dari satu gigi yang lepas berturut-turut, dental bridge adalah pilihan tepat karena lebih praktis.
Implant pemasangannya memerlukan pembedahan terlebih dahulu ke tulang rahang untuk setiap gigi yang hilang. Ini memerlukan biaya yang tidak murah dan prosedur rumit.
3. Waktu
Jika ahli menyarankanmu untuk memasang dental bridge, maka pada umumnya kamu hanya harus datang berkunjung dua kali pada beberapa pekan tertentu.
Sementara, bila kamu disarankan menggunakan implan gigi prosesnya dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Jenis-jenis Dental Bridge
Dental bridge memiliki tipe-tipe yang mungkin bisa kamu pilih atau sesuaikan dengan kebutuhan gigimu.
Penjelasan mengenai jenis-jenis dental bridge adalah sebagai berikut:
1. Traditional Bridge
Traditional Bridge adalah jenis yang paling umum. Cara ini digunakan ketika terdapat ruang kosong di antara dua gigi akibat ada yang terlepas.
Melalui prosedur ini, pontik akan ditahan oleh dental crown yang telah disemen pada masing-masing gigi penyangga.
Baca juga: Sebelum Pasang Gigi Palsu, Perhatikan Beberapa Hal Berikut
2. Cantilever
Jenis ini hampir mirip seperti Traditional Bridge. Perbedaannya adalah pontik ditahan oleh dental crown yang disemen pada salah satu gigi penyangga.
Jenis Cantilever hanya membutuhkan satu gigi asli di sebelah celah yang terlepas.
3. Maryland
Masih seperti sebelumnya, jenis Maryland mirip seperti Traditional Bridge karena disangga oleh dua gigi pada setiap celahnya.
Namun, bedanya jenis ini tidak menggunakan dental crown, melainkan kerangka logam atau porselen yang diikatkan ke bagian belakang gigi penyangga.
4. Implant-Supported Dental Bridge
Sesuai dengan namanya, jenis dental bridge ini menggunakan implan gigi untuk menggantikan crown maupun kerangka.
Dalam prosedurnya, pontik akan dipasang di antara dua dental crown pada gigi yang telah dipasang implan. Tipe dental bridge ini dianggap paling stabil dan kuat.
Kelebihan dan Kekurangan Dental Bridge
Dental bridge tentunya memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri. Kedua hal tersebut perlu jika kamu tertarik memasangnya.
Masing-masing penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dental bridge adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan Dental Bridge
Kelebihan dari dental bridge adalah sebagai berikut:
- Tidak membutuhkan operasi invasif
- Tidak memerlukan pencangkokan tulang
- Biasanya hanya membutuhkan dua kunjungan ke dokter gigi selama beberapa minggu
2. Kekurangan Dental Bridge
Sementara, kekurangan yang dimiliki dental bridge adalah sebagai berikut:
- Harus diganti setiap 5 sampai 7 tahun (meskipun bisa bertahan lebih dari 10 tahun)
- Tampilannya aslinya dapat berubah seiring waktu
- Dapat merusak gigi normal di sekitar
Baca juga: Sebelum Pasang Gigi Palsu Permanen, Ketahui Risiko dan Manfaatnya
Biaya Pemasangan Dental Bridge
Perlu diketahui, biaya dental bridge bisa dipengaruhi oleh banyaknya unit gigi yang dipasang, bahan pembuatnya, tingkat kesulitan pemasangan, fasilitas perawatan, dan faktor-faktor lainnya.
Oleh karena itu, sebelum memasang dental bridge, pastikan terlebih dahulu kebutuhanmu serta biaya yang harus dikeluarkan.
Pada umumnya, biaya dental bridge adalah sekitar Rp3.000.000 – Rp5.000.000 per unitnya.
Cara Merawat Dental Bridge
Terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika merawat gigi dengan dental bridge. Adapun cara merawat gigi yang menggunakan dental bridge adalah sebagai berikut:
1. Memperhatikan Kesehatan Gigi Penyangga
Dental bridge adalah jenis gigi palsu yang sangat bergantung pada kekuatan penyangganya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga gigi-gigi tersebut dengan baik.
Sikatlah gigimu dua kali sehari dan flossing serta gunakan obat kumur antiseptik untuk mencegah kerusakan atau penyakit pada gigi.
2. Berkunjung ke Ahli dengan Rutin
Pastikan kamu selalu rutin memeriksakan kondisi serta melakukan pembersihan menyeluruh dengan ahli atau dokter gigi.
Dengan demikian, kamu bisa mengetahui langkah yang tepat untuk merawat dental bridge.
3. Memilih Makanan yang Seimbang
Memilih makanan yang seimbang juga penting untuk gigi. Tujuannya agar kesehatan gigi tetap terjaga.
Demikian pemaparan tentang dental bridge yang perlu Sahabat Damessa pahami. Pada intinya, dental bridge adalah pilihan tepat untuk mengatasi berbagai masalah akibat gigi renggang.
Jika tertarik melakukan pemasangan dental bridge, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke ahli yang terpercaya agar metodenya sesuai dengan kebutuhan kamu.
Nah, untuk mendapatkan saran dan masukan dari dokter gigi berpengalaman, kamu bisa datang ke klinik Damessa terdekat di wilayahmu.
Tunggu apalagi? Yuk, reservasi janji temu online dengan dokter gigi profesional kami sekarang juga!
Baca juga: 5+ Cara Merawat Gigi Palsu agar Tidak Bau Sekaligus Awet