Gummy smile adalah kondisi dimana ketika seseorang tersenyum akan memperlihatkan lebih banyak bagian gusi. Namun, sebenarnya ini bukanlah hal berbahaya atau jenis penyakit tertentu, melainkan situasi yang sangat umum dan normal.
Walau bukan penyakit gigi, terkadang sebagian orang merasa tidak terlalu percaya diri karena memiliki gummy smile. Jadi, sebenarnya apa penyebab gummy smile dan bagaimana cara menghilangkannya bagi yang berminat? Yuk simak pembahasannya berikut ini.
Apa itu Gummy Smile?
Excessive gingival display atau gummy smile adalah kondisi saat senyuman menunjukkan lebih banyak bagian gusi daripada gigi. Meskipun bukan penyakit gigi, keberadaannya dapat mengurangi kepercayaan diri. Sederet selebriti menawan yang mempunyai gummy smile ini termasuk diantaranya Jennie BLACKPINK, Suga BTS, Gwen Stefani, dan masih banyak lagi.
Namun, taukah kamu? Gender yang merasa lebih memiliki gummy smile adalah perempuan. Tetapi, sebanyak 10 persen orang baik laki-laki maupun perempuan dari umur 20 sampai 30 tahun, menurut para ahli, merasa mempunyai gummy smile ini.
Penyebab Munculnya Gummy Smile
Lalu apa yang menyebabkan munculnya gummy smile? Berikut beberapa alasan dibalik penampakan gusi secara berlebih saat tersenyum.
1. Perbedaan pada pertumbuhan gigi
Beranjak dewasa, gigi dapat mengalami perbedaan pada pertumbuhannya. Jika gusi kamu menutupi lebih banyak bagian gigi saat pertumbuhan, hal tersebut tentu bisa menjadi penyebab gummy smile yang kamu miliki.
Termasuk juga kemungkinan gusi tampak lebih menonjol disebabkan oleh tulang bagian atas rahang berkembang lebih panjang dari normal. Nah, kondisi ini disebut dengan istilah vertical maxillary excess.
Selain itu, dentoalveolar extrusion atau situasi dimana gigi bagian depan mulut kamu tumbuh terlalu dalam akan membuat gusi untuk mengikuti pertumbuhan gigi dan tumbuh lebih jauh.
2. Perbedaan bentuk bibir
Alasan lain dibalik membentuknya gummy smile adalah perbedaan ukuran bibir. Gusi kamu akan lebih menonjol apabila bibir bagian atas lebih pendek. Gummy smile juga akan muncul ketika dalam posisi hypermobile yaitu ketika bibir bagian atas bergerak naik terlalu tinggi saat tersenyum.
3. Pengaruh obat
Efek dari obat yang dikonsumsi juga bisa berakibat gummy smile. Obat-obatan seperti pencegah kejang-kejang, mengobati tensi darah tinggi dan menekan sistem imun tubuh dapat memicu menonjolnya gusi saat tersenyum. Kondisi ini dikenal dengan istilah gingival hyperplasia.
Gingival hyperplasia sebagai penyebab gummy smile adalah salah satu kondisi mulut yang memerlukan perhatian khusus dan perawatan agar tidak tumbuh menjadi penyakit periodontal (infeksi pada gusi).
4. Alasan medis lain
Beberapa alasan medis lain yang menjadi penyebab gummy smile adalah bibir atas berukuran relatif pendek, hipertrofi gingiva atau membesarnya gusi, dan gen turunan yang dapat menyebabkan gigi lebih kecil daripada gusi.
Baca juga: Rekomendasi & Tips Memilih Warna Karet Behel Yang Bagus
Cara Menghilangkan Gummy Smile
Walau berpotensi kecil dapat membahayakan diri, salah satu kekurangan gummy smile adalah kurangnya rasa percaya diri atas tampilan yang dimiliki. Lalu apa saja solusi untuk gummy smile? Berikut beberapa cara untuk membantu menghilangkannya.
1. Operasi reposisi bibir
Solusi pertama sebagai upaya menghilangkan gummy smile adalah melalui operasi reposisi bibir. Seperti namanya, tindakan ini bertujuan untuk memposisikan bibir lebih proporsional dengan letak gigi.
Umumnya, tindakan tersebut akan menimbulkan efek permanen. Namun, perlu diwaspadai bahwa ada beberapa kasus gummy smile yang kambuh lagi.
Secara singkat, proses operasi reposisi bibir meliputi pembiusan lokal untuk meredam rasa sakit. Lalu dokter akan membuat dua potongan dari bibir atas bagian bawah kemudian mengambil jaringan ikat dari bagian tersebut ketika mulut sudah mati rasa. Selanjutnya, dokter akan menjahit potongan bibir tersebut.
Tindakan ini biasanya memakan waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam. Dokter akan memberikan obat antibiotik dan pereda nyeri usai operasi reposisi bibir. Untuk proses penyembuhan operasi reposisi bibir sendiri bisa berlangsung sekitar 1 minggu lamanya.
2. Gingivektomi
Alternatif selanjutnya untuk menghilangkan gummy smile adalah melalui tindakan gingivektomi atau prosedur menghilangkan jaringan tisu gusi yang berlebihan.
Prosedurnya termasuk pembiusan lokal oleh dokter bedah mulut guna mengurangi rasa sakit. Selanjutnya, dokter menghilangkan jaringan tisu gusi berlebih dan membentuk ulang bagiannya dengan bantuan pisau bedah atau laser.
Proses penyembuhan gingivektomi memakan waktu sekitar satu minggu dan gusi kamu akan terasa sakit serta berkemungkinan berdarah pasca operasi. Namun, biasanya dokter akan memberikan obat serta anjuran guna mengatasinya.
3. Botox
Jika bibir bagian atas terlalu mengangkat saat tersenyum dan gusi menjadi lebih tampak, sebagai pasien, kamu bisa menguranginya dengan bantuan suntikan botox.
Kelebihan prosedur ini adalah harganya relatif lebih murah dibanding operasi. Namun, perlu diwaspadai, suntikan terlalu sering dan dalam jumlah banyak dapat menimbulkan estetika mulut menjadi terdistorsi. Tindakan ini juga memerlukan pengulangan suntikan setiap 3 sampai 4 bulan agar hasilnya tetap maksimal.
4. Operasi ortognatik
Jika rahang atas menjadi alasan dibalik gusi menonjol saat tersenyum, salah satu solusinya adalah dengan melakukan operasi ortognatik (rahang).
Operasi ini membutuhkan investasi lebih jika dibandingkan tindakan lainnya karena persiapannya cukup lama.
Sebelum dapat melakukan operasi ortognatik, selain berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi, kamu juga perlu mengunjungi dokter bedah mulut dan maksilofasial. Pengamatan mulut akan dilakukan beberapa kali untuk menentukan seberapa jauh rahang tumbuh.
Tindakan yang bertujuan menyeimbangkan rahang atas dan rahang bawah ini juga terkadang memerlukan pemakaian kawat gigi atau alat ortodontik lainnya supaya gigi dan lengkungan di mulut sejajar dengan baik.
5. Memanfaatkan Hyaluronic acid
Solusi sementara bibir hypermobile yang menyebabkan gummy smile adalah dengan bantuan suntikan Hyaluronic acid. Kandungan ini membantu menahan pergerakan otot mulut selama 8 bulan.
Pilihan berikut tentu lebih murah jika dibandingkan tindakan operasi. Tetapi, beberapa risiko perlu diwaspadai jika menggunakan suntikan, seperti kemungkinan suplai darah rusak sehingga menyebabkan jaringan mulut hilang dan sistem kekebalan tubuh bereaksi negatif serta membentuk membentuk nodul (bintil).
Itu dia penjelasan mengenai apa itu gummy smile. Beberapa dari kamu mungkin memilikinya, namun ingatlah bahwa kondisi ini bukan suatu penyakit dan senyuman merupakan sebuah anugerah.
Tetapi, jika kondisi tersebut cukup mengganggu untuk Sahabat Damessa, maka kamu bisa langsung berkonsultasi dengan dokter kami di Klinik Damessa Terdekat atau membuat janji temu secara online, ya!
Baca juga: Scaling Gigi, Kenali Manfaat dan Prosedur Lengkapnya