antibiotik untuk sakit gigi

Rekap Singkat!

  • Sakit gigi dapat disebabkan oleh kerusakan gigi, cedera, atau infeksi bakteri. Dalam beberapa kasus serius, infeksi memerlukan penggunaan antibiotik.
  • Antibiotik untuk sakit gigi hanya digunakan jika ada infeksi yang parah dan disertai gejala seperti demam, pembengkakan, atau sistem imun yang lemah. 
  • Penggunaan antibiotik harus selalu berdasarkan resep dokter, tujuannya untuk menghindari efek samping serta mencegah resistensi antibiotik.

Sakit gigi bisa sangat mengganggu kenyamanan sehari-hari karena nyeri yang dihasilkannya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan. Diantaranya seperti kerusakan gigi, cedera, hingga infeksi. Di dalam mulut, terdapat lebih dari 700 spesies bakteri. Ketika ada celah pada gigi atau gusi akibat lubang, gigi retak, atau penyakit gusi bakteri dapat masuk dan berkembang biak yang menyebabkan infeksi. 

Infeksi yang terjadi bisa merupakan infeksi yang ringan. Tetapi, dalam beberapa kasus, infeksi ini bisa menjadi serius dan memerlukan perawatan medis termasuk penggunaan antibiotik.

Lantas, apakah sakit gigi perlu ditangani menggunakan antibiotik? Silakan simak pembahasan berikut!

Tentang Antibiotik

Antibiotik adalah obat yang diresepkan untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik bekerja dengan membunuh bakteri secara langsung atau dengan menghambat pertumbuhannya sehingga bakteri tidak bisa berkembang biak. 

Dalam kasus infeksi gigi seperti abses antibiotik dapat membantu menghentikan penyebaran infeksi. Sebab, jika tidak segera ditangani, abses bisa memburuk dan bahkan menyebar ke organ vital seperti otak. 

Kapan Antibiotik Digunakan untuk Sakit Gigi?

Tidak semua infeksi gigi memerlukan antibiotik. Banyak infeksi ringan bisa sembuh dengan sendirinya atau hanya memerlukan tindakan sederhana seperti berkumur air garam hangat atau konsumsi obat antiinflamasi non-steroid (NSAID). Tapi, beberapa infeksi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kehilangan gigi, infeksi darah, pneumonia, infeksi otak, hingga endokarditis (infeksi pada jantung). 

Oleh karena itu, segera kunjungi dokter gigi jika Anda mengalami sakit gigi yang tidak kunjung membaik. Sebab, dokter akan tindakan yang tepat untuk menangani sakit gigi Anda dan mencegah infeksi berkembang lebih lanjut. 

Dokter akan memberikan antibiotik ketika terdapat indikasi infeksi yang serius serta disertai gejala seperti demam dan pembengkakan. Antibiotik juga dapat digunakan jika pasien mengalami gejala sistemik seperti demam, kelelahan berat, pembengkakan signifikan di wajah, rahang, atau leher, atau jika terdapat rasa sakit yang tidak kunjung reda. Selain itu, antibiotik dapat diresepkan jika pasien memiliki sistem imun yang lemah. 

Sebagai pengingat, penggunaan antibiotik untuk sakit gigi harus didasarkan pada resep dokter. Jangan membeli atau mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter. Sebab, penggunaan antibiotik tanpa indikasi berisiko meningkatkan resistensi bakteri terhadap obat yang membuat infeksi menjadi lebih sulit diobati di masa depan.

Penting untuk mengikuti dosis dan durasi penggunaan yang telah ditentukan. Jangan berhenti mengonsumsi lebih awal dari durasi yang diberikan oleh dokter. Ini karena menghentikan antibiotik lebih awal, meskipun setelah gejala membaik, dapat menyebabkan infeksi kambuh dengan kekuatan yang lebih besar. Selain itu, penggunaan antibiotik tidak sesuai anjuran dapat menimbulkan efek samping seperti ruam, mual, diare, hingga infeksi jamur.

Jenis Antibiotik yang Umum Digunakan untuk Infeksi Gigi

Terdapat berbagai jenis antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi gigi. Pilihan ini tergantung pada jenis bakteri penyebabnya. Selain itu, pemilihan antibiotik didasarkan pada kondisi spesifik pasien serta tingkat keparahan infeksi. Oleh karena itu, penggunaannya harus selalu berada di bawah pengawasan dokter.

Penisilin

  • Contoh: amoksisilin, penisilin V.
  • Biasanya menjadi pilihan pertama karena efektif terhadap banyak jenis bakteri.
  • Amoksisilin kadang dikombinasikan dengan asam klavulanat untuk meningkatkan efektivitas.

Cephalosporins

  • Contoh: sefaleksin.
  • Dapat diresepkan untuk infeksi tertentu.

Nitroimidazoles

  • Contoh: metronidazol.
  • Digunakan untuk infeksi spesifik.

Makrolida

  • Contoh: azitromisin, eritromisin.
  • Menjadi alternatif bagi pasien yang alergi terhadap penisilin.

Lincosamides

  • Contoh: klindamisin.
  • Diperlukan untuk mengatasi infeksi yang tidak merespons antibiotik lain.

Risiko dan Efek Samping Penggunaan Antibiotik

Meskipun efektif, antibiotik tetap memiliki risiko efek samping. Sebagai contoh, beberapa pasien mungkin mengalami alergi yang ditandai dengan ruam kulit. Selain itu, terdapat efek samping lain seperti gangguan pencernaan seperti mual dan diare, serta infeksi jamur akibat ketidakseimbangan flora tubuh.

Lebih serius lagi, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Adapun, resistensi antibiotik ini sebuah kondisi ketika bakteri menjadi penyebab infeksi menjadi kebal terhadap obat. Sehingga, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih lama, dan lebih mahal. 

Untuk itu, penggunaan antibiotik harus sangat selektif dan hanya diberikan ketika benar-benar diperlukan. Dokter gigi akan mempertimbangkan dengan cermat apakah antibiotik dibutuhkan, atau apakah tindakan lain sudah cukup untuk menangani infeksi. Dengan pendekatan ini, risiko komplikasi jangka panjang dapat ditekan.

Antibiotik berperan penting dalam pengobatan infeksi gigi. Tetapi tidak semua kasus sakit gigi memerlukan penggunaannya. Oleh sebab itu, diagnosis dari dokter gigi sangat penting untuk menentukan apakah antibiotik diperlukan atau tidak. Lebih lanjut, edukasi tentang penggunaan antibiotik yang bijak sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi seperti resistensi antibiotik di masa depan. 

Maka, segera konsultasikan dengan dokter gigi apabila Anda mengalami gejala infeksi gigi. Ini agar Anda dapat menerima penanganan yang sesuai dan tepat waktu. 

Jika Anda mencari dokter gigi atau membutuhkan perawatan terhadap gigi Anda, tempat terbaik adalah di klinik Damessa. Hal ini karena Damessa menawarkan layanan profesional, fasilitas modern, serta tim dokter gigi berpengalaman. Segera kunjungi Damessa sekarang untuk menemukan solusi terbaik bagi kesehatan gigi serta mulut Anda. 

Apakah Anda suka konten seperti ini? Untuk info lebih lanjut dan melihat berbagai konten menarik lainnya, follow juga Instagram @damessa.dentalclinic. 

Referensi: 

Drugs.com. (n.d.). What are the best antibiotics for a tooth infection? Diakses dari https://www.drugs.com/medical-answers/best-antibiotics-tooth-infection-3555997/

Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy

Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.