Kawat gigi konvensional atau metal adalah jenis behel yang umum digunakan orang untuk memperbaiki struktur gigi maupun rahang.
Meskipun kerap menjadi pilihan, rupanya sebagian orang juga bisa tidak percaya diri memakai behel ini, lho!
Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan behel tersebut? Temukan jawabannya dalam serba-serbi penjelasan tentang kawat gigi konvensional di bawah ini!
Apa Itu Kawat Gigi Konvensional?
Kawat gigi konvensional atau metal adalah jenis behel yang terbuat dari logam stainless steel serta menggunakan band dan wire sebagai penghubungnya.
Pada umumnya, pengguna behel konvensional menggunakan warna karet kawat gigi yang dipilih sendiri sesuai selera.
Behel ini kerap digunakan untuk mengatasi masalah struktur gigi dan rahang yang sifatnya kompleks.
Di awal pemasangannya, kawat gigi konvensional mungkin akan terasa berat dipakai. Ini berarti behel tersebut sedang dalam proses memberikan tekanan agar gigi berpindah ke posisi ideal.
Adapun lamanya perawatan menggunakan behel konvensional adalah 1 – 3 tahun.
Namun, waktu tersebut bisa berbeda-beda pada setiap orang karena dipengaruhi oleh kondisi gigi penggunanya.
Keunggulan dan Kelemahan Kawat Gigi Konvensional
Sebelum memutuskan untuk memilih kawat gigi konvensional, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu apa saja keunggulan dan kelemahan behel ini. Berikut adalah penjelasannya.
Keunggulan Kawat Gigi Konvensional
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki kawat gigi konvensional jika kamu tertarik memilihnya. Kelebihan menggunakan behel jenis ini adalah sebagai berikut:
1. Dibuat dari Bahan Kuat dan Awet
Bahan dalam kawat gigi konvensional biasanya kuat karena dibuat dari logam sehingga bisa tahan lama.
2. Pilihannya Cukup Variatif
Menggunakan kawat gigi jenis ini memungkinkan kamu untuk menyesuaikan tampilan behel dengan selera pribadi. Misalnya, seperti untuk warna karet behel.
Dengan demikian, kamu juga akan merasa lebih nyaman dan percaya diri menggunakan behel ini selama sedang memperbaiki gigi.
Baca juga: Tips Mudah Agar Gigi Anak Berbaris Rapi
3. Efektif dalam Membantu Merapikan Gigi
Menggunakan alat kuat seperti behel konvensional memberikan kontrol yang lebih besar bagi gigi. Selain itu, pergerakannya juga akan lebih tepat.
Sebuah studi bahkan mengungkapkan bahwa dibanding menggunakan aligner, behel konvensional lebih efektif dalam merawat rotasi gigi, retensi setelah pencabutan kawat, dan jenis maloklusi tertentu.
Kelemahan Kawat Gigi Konvensional
Di samping kelebihan, tentunya setiap hal memiliki kekurangan atau kelemahannya tersendiri. Begitupun dengan behel konvensional. Adapun kelemahan behel ini sebagai berikut:
1. Tampilannya Cukup Mencolok
Tampilan behel konvensional bagi sebagian orang mungkin cukup mencolok dan membuat tidak percaya diri dalam menggunakannya.
Namun, kamu dapat sedikit menyiasati tampilan behel ini dengan memilih warna karet yang pas.
2. Harus Memperhatikan Makanan dan Minuman yang Tepat
Kekurangan dari menggunakan kawat gigi jenis ini adalah kamu harus memantau makanan dan minuman yang masuk ke mulut.
Makanan dan minuman yang kadar gulanya tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di sekitar behel.
Penumpukan ini pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen atau memberikan noda pada gigi.
3. Perawatan Pasca Pemakaian Cukup Lama
Setelah pemakaian behel metal, pengguna biasanya akan membutuhkan retainer yang dapat menahan posisi baru gigi.
Akan tetapi, jenis ini mungkin tidak cocok jika kamu kurang menyukai proses perawatan yang lama.
Baca juga: Self Ligating Braces, Ini Bedanya dari Conventional Braces
Perawatan untuk Kawat Gigi Konvensional
Ketika menggunakan kawat gigi konvensional, ada perawatan yang harus dilakukan seperti memperhatikan makanan dan minuman, cara menyikat, ataupun hal lainnya.
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai perawatan untuk kawat gigi konvensional.
1 . Makanan dan Minuman yang Harus Diperhatikan
Untuk merawat gigi selama menggunakan behel konvensional, pastikan kamu menghindari makanan atau minuman yang memiliki kadar asam tinggi.
Makanan dan minuman yang sangat asam bisa berbahaya karena dapat dengan mudah masuk ke bawah kawat gigi serta menyebabkan kerusakan.
Beberapa makanan atau minuman dengan kadar asam tinggi yang harus kamu hindari, di antaranya seperti buah apel, jeruk, acar, jus, minuman ringan, saus barbeku, dan lain sebagainya.
Makanan atau minuman yang memiliki kadar gula tinggi juga dapat mengganggu proses perawatan menggunakan behel konvensional.
Pasalnya, pengendapan bahan tersebut akan menyisakan plak yang bisa berujung pada kerusakan gigi.
Usahakan juga untuk mengonsumsi makanan yang ramah bagi behel kamu agar tidak tersangkut ke gigi dan perawatan dapat berjalan lancar.
2. Teknik Menyikat Gigi
Saat menggunakan behel konvensional, kamu dapat memilih pasta gigi berfluoride serta sikat yang lembut dan padat.
Tempatkan sikatmu pada sudut 45 derajat terhadap gusi. Kemudian, sikat dengan lembut di sepanjang garis temu gusi dan gigi.
Sama seperti cara menyikat gigi yang baik dan benar pada umumnya, kamu dapat menggunakan gerakan melingkar kecil untuk mengeluarkan makanan dari wire behel.
Menyikatlah dengan teliti sehingga bisa sampai ke celah tiap gigi maupun kawat. Cobalah untuk fokus pada setiap gigi selama sekitar 10 detik.
3. Perawatan Tambahan
Jika dokter gigimu memberikan instruksi untuk menggunakan karet elastis pada behel konvensional, maka pastikan untuk melepasnya terlebih dahulu sebelum menyikat serta menggantinya setelah selesai.
Untuk memberikan perlindungan tambahan, kamu dapat menggunakan obat kumur berfluoride guna mencegah gigi berlubang, bercak putih, dan pengendapan bakteri berlebih di area yang sulit dijangkau.
Jika mengalami kesulitan, gunakan sikat elektrik untuk membersihkan gigi.
Harga Kawat Gigi Konvensional
Kawat gigi jenis ini adalah pilihan yang paling murah dibandingkan dengan tipe behel lainnya. Meskipun demikian, behel konvensional terbilang sangat efektif untuk merapikan gigi.
Adapun kisaran harga kawat gigi konvensional yaitu berada pada angka Rp5.000.000 sampai dengan Rp10.000.000.
Nah, demikianlah pembahasan mengenai kawat gigi konvensional yang perlu Sahabat Damessa ketahui.
Jika kamu tertarik memilih jenis behel ini untuk memperbaiki struktur gigi dan rahang, pastikan meminta saran dari dokter gigi terlebih dahulu, ya!
Agar lebih mudah, kamu dapat segera berkonsultasi ke dokter gigi berpengalaman pada cabang Damessa terdekat di kotamu.
Yuk, buat janji temu online dengan dokter gigi profesional kami sekarang!
Baca juga: Daftar Harga Pasang Behel di Dokter Gigi, Mana Paling Murah?