Rekap Singkat!
- Periodontitis adalah penyakit gusi yang dapat merusak jaringan penyangga gigi.
- Penyebab utamanya adalah kebersihan mulut yang buruk, merokok, dan faktor genetik.
- Gejala umum termasuk gusi berdarah, bau mulut, dan gigi goyang.
- Solusi meliputi pembersihan mendalam, penggunaan antibiotik, dan prosedur pembedahan jika diperlukan.
Masalah kesehatan gusi sering kali terabaikan oleh banyak orang, padahal kondisi ini bisa berbahaya jika tidak segera ditangani. Gusi yang meradang atau infeksi di mulut bisa membawa dampak yang lebih besar dari yang kita bayangkan, bahkan memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Salah satunya adalah periodontitis, sebuah kondisi yang sebaiknya kita ketahui lebih dalam agar bisa mencegah masalah yang lebih serius di masa depan. Melalui pemahaman yang baik, Anda bisa mencegahnya dan menjaga kesehatan mulut dengan lebih optimal.
Penyebab Periodontitis
Setelah mengetahui apa itu periodontitis, sekarang adalah saatnya untuk mengetahui penyebabnya. Berikut adalah beberapa penyebabnya:
1. Kebersihan Mulut yang Buruk
Kebersihan mulut yang tidak terjaga dengan baik adalah penyebab utama masalah gigi yang satu ini. Jika plak, lapisan lengket yang mengandung bakteri, tidak dibersihkan dengan benar, plak ini akan mengeras menjadi tartar yang sulit dihilangkan. Penumpukan tartar di sepanjang garis gusi mengiritasi gusi, menyebabkan infeksi dan peradangan yang dapat berkembang menjadi periodontitis.
2. Merokok atau Penggunaan Tembakau
Merokok dapat merusak pertahanan alami tubuh terhadap infeksi, termasuk infeksi gusi. Nikotin dalam tembakau juga mengurangi aliran darah ke gusi, yang menghambat proses penyembuhan. Pengguna tembakau memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit gusi yang lebih parah, bahkan meskipun mereka menjaga kebersihan mulut mereka dengan baik.
3. Kondisi Kesehatan Tertentu
Penyakit seperti diabetes dapat meningkatkan risiko periodontitis karena kondisi ini mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Diabetes juga berhubungan dengan masalah sirkulasi darah, yang memperburuk kesehatan gusi. Selain itu, perubahan hormon selama kehamilan, menstruasi, dan menopause juga dapat meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit gusi.
4. Faktor Genetik
Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita periodontitis, maka risiko Anda juga lebih tinggi untuk mengalaminya. Faktor genetik memainkan peran dalam seberapa kuat gusi dan tulang penyangga gigi Anda, serta seberapa baik tubuh Anda bisa mengatasi peradangan dan infeksi.
Dampak Periodontitis
Periodontitis tidak bisa dianggap sepele, berikut adalah dampaknya jika tidak ditangani dengan baik:
1. Kerusakan Gusi dan Tulang Rahang
Periodontitis yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan gusi dan tulang yang mendukung gigi. Penyakit ini dapat menyebabkan gigi menjadi longgar dan bisa kehilangan daya tahan. Jika tidak segera diobati, infeksi dapat menyebar lebih jauh dan merusak struktur mulut secara permanen, mengarah pada kehilangan gigi.
2. Masalah Kesehatan Sistemik
Penelitian menunjukkan bahwa periodontitis yang tidak diobati dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bakteri yang ada di mulut dapat masuk ke dalam aliran darah, meningkatkan risiko kondisi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Hal tersebut terjadi karena peradangan yang terjadi di mulut dapat memengaruhi sistem peredaran darah dan memicu peradangan di seluruh tubuh.
3. Kesulitan Mengunyah dan Berbicara
Gigi yang longgar atau hilang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengunyah makanan dengan nyaman. Hal ini dapat mengganggu kualitas hidup dan menyebabkan masalah dalam berbicara dengan jelas. Selain itu, ketegangan pada rahang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat mengunyah atau berbicara.
Penanganan untuk Periodontitis
Jika mengalami masalah periodontitis, tak perlu khawatir. Berikut adalah penangannya:
1. Pembersihan Gigi Mendalam (Scaling dan Root Planing)
Prosedur ini dilakukan oleh dokter gigi untuk membersihkan plak dan tartar yang tertinggal di bawah garis gusi. Scaling dilakukan untuk membersihkan plak dan tartar dari permukaan gigi, sementara root planing bertujuan untuk membersihkan akar gigi dan menghaluskan permukaan akar untuk mencegah penumpukan tartar lebih lanjut.
2. Obat Antibiotik
Jika periodontitis menyebabkan infeksi yang parah, dokter gigi dapat meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk gel yang langsung diterapkan pada gusi atau sebagai pil untuk dikonsumsi. Hal ini membantu membunuh bakteri penyebab infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
3. Pembedahan Gusi
Pada kasus periodontitis yang sangat parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan gusi yang rusak atau untuk memperbaiki tulang yang hilang. Salah satu prosedur yang dilakukan adalah flap surgery, di mana gusi dipotong untuk memungkinkan dokter gigi membersihkan akar gigi secara lebih efektif. Dalam beberapa kasus, transplantasi tulang atau cangkok gusi juga mungkin diperlukan untuk memperbaiki kerusakan.
Pencegahan Periodontitis
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini:
1. Menjaga Kebersihan Mulut yang Baik
Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride membantu menghilangkan plak yang dapat menyebabkan masalah gusi. Penggunaan benang gigi secara rutin juga penting karena bisa mencapai area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, mengurangi penumpukan plak, dan mencegah tartar. Tartar yang menumpuk bisa menyebabkan iritasi pada gusi dan berkontribusi pada perkembangan periodontitis.
2. Menghindari Merokok
Merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, termasuk kemampuan gusi untuk melawan infeksi. Orang yang merokok lebih rentan terhadap masalah gusi karena merokok menghambat aliran darah ke gusi yang sehat, memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan penumpukan plak.
3. Kontrol Kesehatan
Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, dapat mempengaruhi kesehatan mulut Anda. Misalnya, kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk infeksi pada gusi. Oleh karena itu, menjaga kondisi medis tetap terkontrol dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan gusi dan mencegah masalah gigi yang lebih serius.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter Gigi?
Jika Anda mengalami gejala periodontitis seperti gusi berdarah, bau mulut yang tidak hilang, gigi goyang, atau kesulitan mengunyah, segera berkonsultasi dengan dokter gigi di klinik gigi seperti Klinik Gigi Damessa. Diagnosis dini dan perawatan yang tepat dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga kesehatan mulut Anda.
Apakah Anda suka konten seperti ini? Untuk info lebih lanjut dan melihat berbagai konten menarik lainnya, follow juga Instagram @damessa.dentalclinic.
Referensi:
Mayo Clinic. (2023). Periodontitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/periodontitis/symptoms-causes/syc-20354473
Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.