Lesi mulut adalah istilah medis untuk menggambarkan luka, benjolan, atau area abnormal di dalam mulut. Kondisi lesi mulut berulang sering dialami oleh banyak orang dan biasanya menyebabkan ketidaknyamanan saat berbicara, makan, atau minum.
Meskipun secara umum tidak berbahaya, lesi yang muncul secara terus-menerus dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya dengan tepat!
Rekap Singkat!
- Lesi mulut berulang dapat disebabkan oleh trauma, stres, kekurangan nutrisi, infeksi, penyakit autoimun, alergi, atau efek samping obat.
- Menjaga kesehatan mulut dan menghindari pemicu dapat membantu mengurangi risiko terjadinya lesi berulang.
- Konsultasikan ke dokter jika lesi berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala lain seperti demam dan pembengkakan.
Mengapa Lesi Mulut Bisa Terjadi Berulang?
Lesi mulut dapat terjadi karena berbagai faktor, baik yang bersifat lokal maupun sistemik. Beberapa penyebab utama meliputi:
1. Trauma atau Cedera pada Mulut
Trauma kecil akibat menggigit bibir, gusi, atau lidah dapat menyebabkan luka yang terkadang sulit sembuh, terutama jika terus mengalami iritasi. Penggunaan gigi palsu atau kawat gigi yang tidak pas juga dapat menyebabkan luka berulang.
2. Stres dan Faktor Psikologis
Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko munculnya lesi di dalam mulut. Banyak orang mengalami sariawan berulang akibat tekanan emosional yang tinggi.
3. Defisiensi Nutrisi
Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin B12, zat besi, dan asam folat, dapat menyebabkan lesi mulut. Nutrisi yang cukup penting untuk menjaga kesehatan jaringan mukosa mulut.
4. Infeksi Virus dan Bakteri
Beberapa infeksi virus, seperti herpes simpleks, dapat menyebabkan luka atau lepuhan berulang di sekitar mulut. Selain itu, infeksi bakteri tertentu juga bisa menyebabkan peradangan yang berulang pada mukosa mulut.
5. Penyakit Autoimun
Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus dan pemfigus vulgaris, dapat menyebabkan lesi mulut yang persisten dan sulit sembuh. Penyakit ini menyerang jaringan sehat tubuh, termasuk jaringan mukosa di dalam mulut.
6. Reaksi Alergi
Alergi terhadap makanan tertentu, pasta gigi, atau bahan lain yang sering bersentuhan dengan mulut dapat menyebabkan lesi yang kambuh secara berulang. Beberapa orang juga mengalami reaksi negatif terhadap makanan asam dan pedas.
7. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat, seperti kemoterapi, antibiotik tertentu, atau obat yang mempengaruhi sistem imun, dapat menyebabkan lesi di dalam mulut sebagai efek sampingnya.
Cara Mengatasi Lesi Mulut Berulang
Jika Anda sering mengalami lesi mulut, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasinya dan mencegahnya kambuh kembali.
1. Menjaga Kebersihan Mulut
Menjaga kebersihan mulut yang baik sangat penting untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan lesi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Sikat gigi secara teratur dengan pasta gigi yang tidak mengandung deterjen keras (seperti sodium lauryl sulfate).
- Anda juga bisa berkumur cairan antiseptik mulut untuk membunuh bakteri dan mempercepat penyembuhan luka.
- Hindari menyikat gigi terlalu keras yang dapat menyebabkan iritasi pada gusi dan mukosa mulut.
2. Menghindari Makanan yang Memicu Iritasi
Makanan pedas, asam, atau terlalu panas dapat memperburuk lesi yang sudah ada. Beberapa orang juga sensitif terhadap makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, cokelat, atau makanan tinggi gula yang dapat memicu peradangan.
3. Meningkatkan Asupan Nutrisi
Pastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin dan mineral dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, daging tanpa lemak, dan produk susu. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter mengenai suplemen vitamin yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jaringan mulut.
4. Mengelola Stres dengan Baik
Karena stres dapat menjadi pemicu utama munculnya lesi mulut, penting untuk mengelolanya dengan baik. Beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Meditasi dan teknik pernapasan untuk mengurangi stres.
- Olahraga secara rutin untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Tidur yang cukup agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan diri.
5. Menggunakan Obat Topikal
Jika lesi terasa nyeri, Anda dapat menggunakan gel atau salep antiseptik yang mengandung benzokain atau kortikosteroid ringan untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
6. Menghindari Kebiasaan Buruk
Beberapa kebiasaan buruk seperti menggigit bibir atau pipi bagian dalam dapat memperparah kondisi lesi. Menghentikan kebiasaan ini dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah luka baru.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar lesi mulut dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7-14 hari. Namun, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter jika:
- Lesi tidak sembuh dalam waktu lebih dari dua minggu.
- Muncul luka berulang yang lebih parah dan menyakitkan.
- Disertai dengan gejala lain seperti demam, kelelahan, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
- Ada tanda-tanda infeksi, seperti nanah atau bau mulut yang tidak biasa.
Lesi mulut berulang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari trauma ringan hingga kondisi medis yang lebih serius. Dengan menjaga kebersihan mulut, menghindari makanan yang memicu iritasi, dan mengelola stres dengan baik, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya lesi secara berulang. Namun, Jika kondisi ini terus berlanjut, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kunjungi Damessa untuk konsultasi lebih lanjut dan perawatan terbaik demi kesehatan mulut Anda.
Suka dengan informasi ini? Temukan lebih banyak tips dan inspirasi seputar kesehatan gigi di Instagram @damessa.dentalclinic!
Referensi:
Scully, C., & Porter, S. (2008). Recurrent aphthous stomatitis: Current concepts of etiology, pathogenesis, and management. Journal of Oral Pathology & Medicine, 37(10), 567-577. https://doi.org/10.1111/j.1600-0714.2008.00761.x
Ditinjau oleh: drg. Brenda Regina Christy
Merupakan dokter gigi lulusan pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga yang merupakan seorang Supervisor Dentist Human Capital di Damessa Dental Care.