Resesi gingiva adalah kondisi ketika jaringan gusi Anda mengalami penurunan atau penarikan sehingga permukaan akar gigi menjadi terlihat. Dalam istilah medis, kondisi ini sering disebut juga dengan “gingival recession”. Resesi gingiva bukan hanya masalah estetika, tetapi juga dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan gusi yang lebih serius. Ketika gusi menyusut, gigi menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan seperti suhu panas atau dingin, dan risiko kerusakan gigi meningkat karena akar yang terbuka lebih rentan terhadap pembusukan.
Menurut American Academy of Periodontology, resesi gingiva adalah masalah umum yang sering tidak disadari karena terjadi secara perlahan. Hal ini menjadikan penting bagi Anda untuk memahami tanda-tandanya agar bisa mendapatkan perawatan sedini mungkin.
Penyebab Resesi Gingiva
Ada beberapa hal yang berpotensi menyebabkan kondisi Resesi gingiva, di antaranya:
1. Teknik Menyikat Gigi yang Salah
Penyebab paling umum dari resesi gingiva adalah cara menyikat gigi yang terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu kasar. Banyak orang menyikat gigi dengan tekanan berlebih karena merasa gigi akan menjadi lebih bersih, padahal hal ini justru merusak jaringan gusi dan mengikis email gigi. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan teknik menyikat yang lembut dengan sudut sekitar 45 derajat ke arah garis gusi.
2. Penyakit Gusi (Periodontal)
Infeksi gusi, terutama yang telah berkembang menjadi periodontitis, dapat merusak jaringan penyangga gigi, termasuk gusi dan tulang. Bakteri yang menumpuk di sekitar gusi dapat menyebabkan peradangan kronis dan pada akhirnya mendorong gusi untuk menjauh dari gigi. Jika Anda mengalami gusi berdarah, bengkak, atau terasa nyeri saat menyikat, hal ini bisa menjadi tanda adanya penyakit gusi.
3. Faktor Genetik
Beberapa orang memang secara alami memiliki struktur gusi yang tipis atau rentan terhadap resesi. Jika anggota keluarga Anda memiliki riwayat penyakit gusi atau resesi gingiva, maka kemungkinan Anda juga berisiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa, meskipun telah menjaga kebersihan mulut dengan baik.
4. Kebiasaan Buruk
Kebiasaan seperti menggertakkan gigi (bruxism), mengisap jari, atau menggunakan tusuk gigi dengan tekanan berlebihan dapat menyebabkan tekanan berulang pada gusi dan berkontribusi pada terjadinya resesi gingiva. Begitu pula dengan penggunaan produk tembakau yang dapat mengganggu suplai darah ke jaringan gusi.
5. Perawatan Ortodontik
Penggunaan kawat gigi atau perawatan ortodontik lainnya kadang menyebabkan gusi tertarik, terutama jika pergerakan gigi terlalu cepat atau tidak seimbang. Hal ini bisa memicu resesi jika tidak dikontrol dengan baik oleh dokter gigi.
Gejala Resesi Gingiva
Gejala resesi gingiva bisa berbeda-beda pada setiap orang, tetapi beberapa tanda umum yang bisa Anda perhatikan antara lain:
- Gigi tampak lebih panjang dari biasanya
- Muncul celah antara gigi dan gusi
- Gusi terasa nyeri atau berdarah saat menyikat
- Gigi menjadi lebih sensitif terhadap dingin, panas, atau sentuhan
- Warna gusi tampak lebih pucat atau kemerahan
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi.
Cara Mengatasi Resesi Gingiva
1. Perawatan Konservatif
Untuk kasus ringan, dokter gigi biasanya menyarankan perubahan kebiasaan menyikat gigi, pemilihan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif, serta membersihkan plak secara profesional. Penggunaan obat kumur antiseptik dan pembersihan karang gigi secara rutin juga sangat disarankan untuk mencegah perburukan.
2. Bedah Cangkok Gusi
Jika resesi sudah parah, prosedur cangkok gusi atau “gum graft surgery” bisa menjadi pilihan. Dalam prosedur ini, jaringan dari langit-langit mulut atau jaringan donor lainnya ditempelkan ke area gusi yang mengalami resesi untuk menutupi akar gigi yang terbuka dan mengembalikan bentuk gusi.
Menurut Mayo Clinic, prosedur ini tidak hanya memperbaiki tampilan gusi, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut pada jaringan penyangga gigi.
3. Scaling dan Root Planing
Ini adalah prosedur pembersihan mendalam di bawah garis gusi untuk mengangkat bakteri dan plak. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh periodontis dan membantu menghentikan perkembangan penyakit gusi yang menyebabkan resesi.
Cara Mencegah Resesi Gingiva
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut
- Sikat gigi dengan tekanan ringan dan teknik yang benar
- Hindari penggunaan tusuk gigi yang tajam
- Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala setiap enam bulan
- Hentikan kebiasaan merokok atau menggunakan produk tembakau
- Gunakan pelindung gigi saat tidur jika Anda memiliki kebiasaan menggertakkan gigi
Jika Anda melihat perubahan bentuk gusi, merasa gigi lebih sensitif dari biasanya, atau gigi terlihat lebih panjang, itu bisa menjadi tanda awal resesi gingiva. Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter gigi karena penanganan lebih awal akan memberikan hasil yang lebih baik dan mencegah komplikasi serius seperti kehilangan gigi.
Resesi gingiva adalah kondisi serius yang sering kali terjadi tanpa disadari. Meski umum terjadi, kondisi ini tidak boleh diabaikan karena berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang pada kesehatan gigi dan mulut Anda. Menjaga kebersihan gigi dan gusi dengan benar, serta menghindari faktor-faktor risiko, dapat membantu Anda mencegah resesi gingiva. Jika Anda merasa mengalami gejala, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi agar mendapat penanganan yang tepat dan sesuai.